IHSG Ambruk! Saham Apa yang Rontok?

Agus Riyadi

8 Mei 2025

2
Min Read
IHSG Ambruk! Saham Apa yang Rontok?

TeraNews Indeks Hari ini – Penutupan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, Senin (8/5/2025), menorehkan catatan merah yang cukup dalam. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ambles 1,42 persen, ditutup di level 6.827,75 setelah dibuka di angka 6.926,22. Data RTI Business mencatat koreksi signifikan dengan 393 saham melemah, sementara 228 saham menguat dan 184 saham stagnan. Nilai transaksi harian mencapai Rp14,85 triliun dengan volume perdagangan 38,44 miliar saham dan frekuensi transaksi mencapai 1,62 juta kali.

Sentimen negatif menyelimuti hampir seluruh indeks di bursa domestik. IDX30 anjlok 1,75 persen ke posisi 395,68, LQ45 merosot 1,71 persen ke level 763,76, JII tergelincir 1,34 persen menjadi 464,59, dan Sri-Kehati melemah 1,60 persen ke angka 351,66. Kondisi ini mencerminkan pelemahan yang cukup luas di pasar saham.

IHSG Ambruk! Saham Apa yang Rontok?
Gambar Istimewa : akcdn.detik.net.id

Sektor properti menjadi salah satu yang paling terpukul, mencatat penurunan 2,52 persen. Sektor bahan baku (-2,09 persen), teknologi (-1,72 persen), infrastruktur (-1,37 persen), dan keuangan (-1,14 persen) juga mengalami koreksi yang signifikan. Sektor energi (-1,08 persen), siklikal (-1,00 persen), industri (-0,55 persen), dan non-siklikal (-0,50 persen) turut tertekan. Hanya sektor kesehatan (1,13 persen) dan transportasi (1,01 persen) yang mampu mencatatkan penguatan.

Di tengah gejolak ini, beberapa saham mencuri perhatian. Saham-saham seperti PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN), PT Pradiksi Gunatama Tbk (PGUN), dan PT Clipan Finance Indonesia Tbk (CFIN) tercatat sebagai top gainers. Sebaliknya, PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS), PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG), dan PT Modernland Realty Ltd. Tbk (MDLN) menjadi top losers, mencerminkan tekanan yang cukup berat di sektor-sektor tertentu. Adapun, saham BUMI, BBKP, dan DEWA menjadi yang paling aktif diperdagangkan. Pergerakan IHSG ini patut diwaspadai investor mengingat dampaknya terhadap portofolio investasi.

Ikuti kami di Google News

Tinggalkan komentar

Related Post