TeraNews Bisnis – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil menutup perdagangan hari ini dengan performa gemilang! Penguatan signifikan sebesar 1,47% membawa IHSG parkir di angka 6.634,37, naik 96,11 poin dari penutupan sebelumnya. Pergerakan indeks sepanjang hari pun cukup dinamis, menyentuh titik tertinggi 6.642,91 dan terendah 6.588,25. Lantas, apa yang sebenarnya terjadi di balik euforia ini?
Meskipun IHSG menghijau, investor asing justru masih menunjukkan aksi jual bersih yang cukup besar, mencapai Rp247,31 miliar di seluruh pasar. Dari angka tersebut, Rp105,59 miliar berasal dari pasar reguler. Hal ini menimbulkan pertanyaan, apa yang sebenarnya mendorong penguatan IHSG di tengah aksi jual asing tersebut?
Data transaksi hari ini mencatat nilai transaksi mencapai Rp13,65 triliun, dengan volume 219,4 juta lot dan frekuensi 1,3 juta kali. Saham-saham unggulan dalam indeks KOMPAS100 menjadi penopang utama penguatan IHSG. Sorotan tertuju pada PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET) yang melesat sebagai top gainer dengan kenaikan fantastis 23,28%! PANI, INDY, CMRY, dan ARTO juga ikut meramaikan jajaran top gainers dengan kenaikan di atas 7%.
Namun, tidak semua saham bernasib baik. HRUM menjadi pemain dengan penurunan terdalam, anjlok 7,60%. MDKA, ANTM, INCO, dan UNIQ juga ikut melemah, menunjukkan adanya sentimen negatif sektoral.
Yang menarik, di tengah aksi jual bersih asing, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) justru menjadi saham paling banyak diburu, dengan nilai beli bersih mencapai Rp124,2 miliar. Fenomena ini menunjukkan adanya strategi investasi spesifik dari investor asing terhadap saham ANTM meskipun harga sahamnya melemah. Selain ANTM, BBCA, BRIS, CPIN, dan DMMX juga menjadi incaran asing.
Sebaliknya, BREN menjadi saham yang paling banyak dilepas asing dengan jual bersih Rp106,8 miliar, diikuti AMMN, BBRI, ICBP, dan BMRI.
Pergerakan IHSG hari ini menggambarkan adanya optimisme domestik yang cukup kuat, meskipun tekanan dari investor asing masih terasa. Para pelaku pasar kini tengah menunggu arah selanjutnya, sambil mencermati katalis eksternal dan kinerja emiten di kuartal pertama. (*)
Tinggalkan komentar