Ekonesia Ekonomi – Anggota Komisi VI DPR RI, Muhammad Sarmuji, mendesak PT Pertamina untuk segera mempercepat distribusi bahan bakar minyak (BBM) di Kabupaten Jember, Jawa Timur. Desakan ini muncul sebagai respons terhadap kelangkaan BBM yang terjadi akibat penutupan jalur nasional Jember-Banyuwangi via Gumitir.
Sarmuji menekankan bahwa situasi ini berdampak langsung pada masyarakat dan berharap Pertamina dapat segera mengatasi tersendatnya distribusi BBM dengan tindakan cepat. "Saya yakin Pertamina sudah turun ke lapangan, tinggal aksinya harus lebih cepat," tegas Sarmuji di Jakarta, Selasa.

Kelangkaan BBM di Jember dipicu oleh terganggunya suplai dari Banyuwangi akibat penutupan akses utama via Gumitir untuk perbaikan jalan. Sarmuji menyarankan agar Pertamina segera mengkompensasi hambatan ini dengan pengiriman dari Surabaya dan sekitarnya. "Ini bukan saatnya menunggu. Kebutuhan BBM masyarakat tidak bisa ditunda," ujarnya.
Legislator dari Daerah Pemilihan Jawa Timur VI ini juga menyoroti lonjakan harga BBM eceran yang mencapai Rp17.000 hingga Rp22.000 per liter. Harga ini dinilai sangat memberatkan masyarakat kecil dan pelaku usaha yang mengandalkan transportasi harian.
Kondisi kelangkaan BBM memicu antrean panjang di SPBU di seluruh Kabupaten Jember. Pasokan BBM yang biasanya datang dari Fuel Terminal Banyuwangi terganggu akibat penutupan jalan nasional di Jalur Gumitir.
Kebutuhan BBM di Jember mencapai sekitar 700 kilo liter per hari. Saat ini, 41 SPBU di Jember dan 8 SPBU di Bondowoso terdampak langsung oleh gangguan distribusi akibat penutupan Jalur Gumitir yang diperkirakan berlangsung hingga 24 September 2025.
Sarmuji meminta semua pihak, termasuk pemerintah daerah, untuk aktif memantau distribusi dan mencegah potensi penimbunan BBM. "Langkah antisipatif harus dipercepat. Pemerintah daerah bisa berkoordinasi dengan Pertamina dan aparat keamanan untuk memastikan distribusi berjalan lancar dan tidak ada oknum yang mengambil keuntungan di tengah situasi krisis seperti ini," pungkasnya.
Tinggalkan komentar