TeraNews Olahraga – Hansi Flick, pelatih yang jeli melihat peluang, pernah berujar bahwa bermimpi itu sah-sah saja. Pernyataan itu dilontarkan setelah kemenangan tipis timnya atas Atletico Madrid di semifinal Copa del Rey. Dengan final melawan Real Madrid di depan mata dan posisi puncak La Liga masih kokoh di genggaman, peluang Barcelona untuk meraih treble musim ini terbuka lebar, asalkan mereka mampu melewati hadangan Borussia Dortmund di perempat final Liga Champions. Meski di atas kertas Barcelona lebih diunggulkan, laga ini diprediksi akan menyajikan duel-duel sengit di berbagai lini, terutama di sektor sayap dan pertahanan. Tiga duel kunci akan menentukan nasib Blaugrana.
Pertama, pertarungan sengit antara Raphinha dan Julian Ryerson. Raphinha, dengan torehan 11 gol dan 5 assist dari 10 laga Liga Champions musim ini, menjadi ancaman nyata bagi pertahanan Dortmund. Ketajamannya semakin meningkat sejak bergeser dari posisi sayap kanan ke kiri, membuatnya berhadapan langsung dengan Ryerson, bek kanan Dortmund yang dikenal dengan kecepatan dan kekuatannya dalam duel satu lawan satu. Alex Crook dari talkSPORT bahkan menyebut Raphinha sebagai pemain pembeda bagi Barcelona. Duel ini akan menjadi ujian sesungguhnya bagi pemain Brasil tersebut, mengingat pertemuan sebelumnya Ryerson cedera dan ditarik keluar lapangan.

Kedua, pertarungan kecepatan antara Alejandro Balde dan Karim Adeyemi. Balde, bek kiri Barcelona yang lincah, akan menghadapi ujian berat menghadapi Adeyemi, winger Dortmund yang dikenal dengan kecepatan dan staminanya yang luar biasa. Meskipun penampilan Adeyemi masih inkonsisten, intensitas dan komitmennya dalam menguasai bola patut diwaspadai. Balde, yang biasanya ditugaskan untuk membangun serangan dari belakang, akan menghadapi tantangan besar untuk meredam kecepatan Adeyemi. Duel ini diprediksi akan menjadi titik panas di lapangan, dengan Adeyemi yang agresif menekan dan Balde yang tak hanya bertahan, tetapi juga menjadi motor serangan dari sisi kiri.
Ketiga, pertarungan tak kalah penting antara Pau Cubarsi dan Serhou Guirassy. Guirassy, pencetak dua gol saat pertemuan terakhir di fase grup dan telah mencetak 10 gol di Liga Champions musim ini, kembali menjadi ancaman serius bagi pertahanan Barcelona. Namun, Cubarsi, bek muda berusia 18 tahun yang telah menghadapi pemain-pemain top seperti Mbappe dan Julian Alvarez, siap memberikan perlawanan sengit. Dalam pertemuan sebelumnya, Cubarsi bahkan berhasil merebut bola dari Guirassy dan melancarkan serangan balik. Flick kemungkinan akan memasangkan Cubarsi dengan Inigo Martinez atau Ronald Araujo, namun yang pasti, Guirassy akan kembali mencoba peruntungannya menghadapi bek muda yang sedang naik daun ini. Ketiga duel ini akan menentukan siapa yang berhak melaju ke babak selanjutnya. Siapakah yang akan keluar sebagai pemenang? Kita nantikan!
Tinggalkan komentar