Ekonesia Ekonomi – Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) tengah berupaya mengoptimalkan penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) hingga ke pelosok Kalimantan Barat (Kalbar). Langkah ini diambil untuk memastikan ketersediaan energi bagi masyarakat, terutama di wilayah perbatasan.
Anggota Komite BPH Migas, Abdul Halim, menyatakan bahwa kunjungan lapangan yang dilakukannya bersama Iwan Prasetya Adhi bertujuan untuk memantau langsung pasokan dan distribusi BBM, termasuk ke daerah penyangga dan perbatasan. Saat meninjau Fuel Terminal (S) Sanggau, mereka memeriksa fasilitas penyimpanan, sistem pengisian, hingga dermaga pengangkutan.
Abdul Halim menekankan pentingnya sinergi antara badan usaha penugasan dan mitra untuk menjaga pasokan BBM di Kalbar. Ia juga menyoroti perlunya peningkatan fasilitas penyimpanan seiring meningkatnya kebutuhan energi. Sementara itu, Iwan Prasetya Adhi menyoroti infrastruktur yang perlu disempurnakan untuk mendukung keandalan distribusi BBM.
Selain itu, BPH Migas juga melakukan audiensi dengan Gubernur Kalimantan Barat, Ria Norsan, yang mendukung penuh upaya menjaga ketersediaan energi. Ria Norsan menekankan pentingnya memastikan masyarakat mudah mengakses BBM, terutama solar bersubsidi.
Pada kesempatan berbeda, BPH Migas menyoroti potensi gangguan suplai BBM akibat pendangkalan Muara Kapuas. Kondisi ini dapat menghambat jalur distribusi ke wilayah pedalaman seperti Kapuas Hulu. BPH Migas juga menggelar pertemuan dengan Organda Kalbar untuk membahas tata kelola BBM subsidi bagi sektor angkutan darat, memastikan pemanfaatannya tepat sasaran. Informasi ini dilansir dari ekonosia.com, Jumat (27/06/2025).
Tinggalkan komentar