Ekonesia Ekonomi – Presiden Prabowo Subianto mengumumkan kabar gembira terkait sektor pangan Indonesia. Dalam forum internasional di St. Petersburg, Rusia, Prabowo menyatakan bahwa produksi beras dan jagung melonjak hingga 50% dalam tujuh bulan masa pemerintahannya. Menurutnya, ini adalah peningkatan terbesar dalam sejarah Indonesia.
Prabowo menjelaskan bahwa keberhasilan ini diraih berkat reformasi kebijakan dan penegakan antikorupsi yang ketat. Pemerintahannya telah memangkas regulasi yang menghambat pembangunan dan terus memberantas praktik korupsi. Cadangan beras nasional kini mencapai 4,4 juta ton, sebuah rekor baru.
"Dalam tujuh bulan pemerintahan saya, produksi beras dan jagung meningkat sekitar 50 persen, angka peningkatan terbesar dalam sejarah Indonesia. Dengan cadangan beras mencapai 4,4 juta ton, rekor tertinggi," ujar Prabowo, seperti disampaikan melalui Tim Media Presiden, Sabtu.
Lebih lanjut, Prabowo optimistis bahwa Indonesia dapat memainkan peran yang lebih signifikan di dunia internasional, termasuk melalui keanggotaan di BRICS dan New Development Bank. Dukungan dari Rusia, Tiongkok, dan Afrika Selatan mempercepat proses penerimaan Indonesia di kedua organisasi tersebut. Pernyataan ini disampaikan Prabowo dalam Forum Ekonomi International St. Petersburg (SPIEF) 2025.
Tinggalkan komentar