TeraNews Olahraga – Kemenangan tipis 1-0 Juventus atas Cagliari di Serie A meninggalkan rasa lega sekaligus sedikit getir bagi pelatih Thiago Motta. Meski mengamankan tiga poin krusial, Si Nyonya Tua dinilai tampil kurang efektif di lini depan dan harus berjuang keras mempertahankan keunggulan hingga peluit panjang berbunyi. Sorotan tajam Motta pun tertuju pada performa Kenan Yildiz, pemain muda berbakat yang dinilai masih perlu meningkatkan kemampuan finishing-nya.
Pertandingan di Sardinia ini terasa berat bagi Juventus. Beban mental pasca tersingkir dari babak play-off Liga Champions oleh PSV Eindhoven masih terasa. Namun, awal laga berjalan mulus berkat gol cepat Dusan Vlahovic yang memanfaatkan kesalahan Yerry Mina. Sayangnya, sejumlah peluang emas yang tercipta, baik melalui Yildiz maupun Francisco Conceicao, gagal dikonversi menjadi gol. Alhasil, Juventus dipaksa bertahan habis-habisan di babak kedua untuk mengamankan kemenangan tipis tersebut.

Motta tak menampik potensi besar yang dimiliki Yildiz. Fisik, teknik, dan kerja kerasnya mendapat pujian. Namun, ketajaman di depan gawang menjadi catatan penting. "Dia punya fisik kuat, pintar masuk kotak penalti, tapi harus lebih sering melakukannya," tegas Motta. Hal serupa juga ditujukan kepada Conceicao. Motta menyayangkan kegagalan timnya menambah gol di babak pertama, yang memaksa mereka bertahan keras di babak kedua. Kelelahan pasca laga sengit melawan PSV juga menjadi faktor yang dipertimbangkan.
Pelatih asal Italia ini juga memuji umpan panjang akurat Michele Di Gregorio dan penguasaan bola apik Juventus di babak pertama. Namun, masalah utama tetap pada penyelesaian akhir. Bahkan, Vincenzo Montella, pelatih timnas Turki, yang juga menyaksikan laga tersebut, sepakat dengan penilaian Motta. Keduanya sering berdiskusi mengenai Yildiz, dan sepakat bahwa sang pemain muda perlu lebih sering memasuki kotak penalti untuk memaksimalkan peluang mencetak gol. Motta bahkan menunjukkan cuplikan pertandingan di mana Yildiz seringkali absen di area berbahaya, padahal peluang sudah terbuka lebar. "Dia punya tembakan keras yang sulit diprediksi, tapi harus lebih sering bergerak ke area tersebut," pungkas Motta.
Tinggalkan komentar