TeraNews Bisnis – Pertamina resmi meluncurkan Diesel X, bahan bakar minyak (BBM) ramah lingkungan dengan kandungan sulfur rendah, di Kilang Pertamina Internasional RU VI Balongan, Kamis (30/1). Direktur Utama Pertamina, Simon Aloysius Mantiri, didampingi jajaran direksi lainnya, secara langsung memperkenalkan inovasi terbaru ini. Peluncuran Diesel X merupakan bukti nyata komitmen Pertamina dalam mendukung program swasembada energi pemerintah Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Simon menjelaskan, Diesel X dirancang untuk menjawab tantangan ketahanan energi nasional. BBM ini tak hanya menawarkan performa mesin yang tinggi, tetapi juga efisiensi bahan bakar yang lebih baik dan emisi gas buang yang lebih rendah. "Diesel X merupakan respons terhadap tuntutan global akan energi bersih," tegas Simon. Ia menambahkan bahwa produk ini sangat ideal untuk kendaraan berat di sektor industri, khususnya pertambangan.

Direktur Utama PT Kilang Pertamina Internasional (KPI), Taufik Aditiyawarman, menekankan bahwa Diesel X merupakan hasil peningkatan proses produksi di Kilang Balongan. Dengan kapasitas produksi 200 ribu barel per bulan, pengiriman perdana sebanyak 52 ribu barel telah dilakukan kepada PT Freeport Indonesia. Taufik memastikan Diesel X memberikan manfaat signifikan, mulai dari performa mesin hingga pengurangan emisi.
Kandungan sulfur Diesel X yang kurang dari 10 ppm (part per million) membuatnya setara dengan standar EURO V. Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menambahkan bahwa inovasi ini merupakan hasil sinergi internal Pertamina Group, dari riset hingga pemasaran. Diesel X juga menawarkan peningkatan efisiensi bahan bakar hingga 7%.
Selain Diesel X, Pertamina juga meluncurkan BBM Diesel B40 dan Pertamina Sustainable Aviation Fuel (SAF) dari minyak jelantah pada Januari 2025. Langkah ini selaras dengan komitmen Pertamina dalam mencapai target Net Zero Emission 2060 dan mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) melalui penerapan prinsip Environmental, Social & Governance (ESG).
Tinggalkan komentar