Ekonesia – Indonesia menunjukkan komitmennya dalam mengelola sumber daya alam secara berkelanjutan, selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB/SDGs). Kepala Bappenas, Rachmat Pambudy, menyoroti industri sawit sebagai model transformasi berkelanjutan yang inspiratif.
Industri sawit, menurut Rachmat, bukan hanya sekadar sumber ekonomi, tetapi juga kunci dalam menciptakan lapangan kerja hijau, mengurangi kemiskinan, dan mendukung transisi energi bersih, sejalan dengan Visi Indonesia Emas 2045 dan target Net Zero Emission.
Dengan semangat kearifan lokal Bali, Tri Hita Karana, Indonesia berupaya menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi dengan pelestarian lingkungan. Rachmat menekankan pentingnya nilai-nilai etis, inklusif, dan manusiawi dalam pengembangan industri sawit global.
Indonesia memiliki potensi besar sebagai produsen Crude Palm Oil (CPO) terbesar di dunia, memenuhi sekitar 59% kebutuhan pasar global. Minyak sawit menjadi pilar penting ekonomi Indonesia, mendorong ekspor, menggerakkan industri, dan memberdayakan jutaan petani kecil.
Pemerintah berupaya mengembangkan industri sawit melalui reformasi regulasi, program peremajaan perkebunan, penguatan sistem digital, dan peningkatan standar sertifikasi Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO). Bappenas juga mendorong pengembangan industri hilir sawit, termasuk biofuel, sustainable aviation fuel (SAF), dan produk oleokimia ramah lingkungan.
Rachmat mengajak seluruh pihak untuk berkolaborasi demi kemajuan bersama, menjadikan sawit sebagai kekuatan peradaban untuk kebaikan dunia. Pengelolaan sawit yang bertanggung jawab akan menjadi solusi komprehensif bagi ketahanan pangan global.
Tinggalkan komentar