Bunga Kredit Ogah Turun BI Beri Kode Keras!

Agus Riyadi

23 Oktober 2025

2
Min Read

Ekonesia – Bank Indonesia (BI) dibuat bertanya-tanya mengapa bank-bank komersial terkesan lambat dalam menurunkan suku bunga kredit meskipun BI telah secara agresif memangkas suku bunga acuannya. Penurunan BI Rate sebesar 150 basis poin (bps) dari 6,25% menjadi 4,75% ternyata belum serta merta diikuti penurunan suku bunga kredit yang signifikan.

Aida S Budiman Deputi Gubernur BI mengungkapkan kekecewaannya usai Rapat Dewan Gubernur (RDG) Oktober 2025. Ia menyoroti bahwa penurunan suku bunga Dana Pihak Ketiga (DPK) baru mencapai 29 bps sementara suku bunga kredit hanya turun 15 bps setelah BI menurunkan suku bunga acuan secara masif.

Bunga Kredit Ogah Turun BI Beri Kode Keras!
Gambar Istimewa : awsimages.detik.net.id

Aida membandingkan dengan respons pasar uang yang lebih cepat terhadap penurunan BI Rate. Suku bunga di pasar uang turun jauh lebih signifikan mengindikasikan bahwa transmisi kebijakan moneter BI berjalan lebih efektif di pasar uang dibandingkan di sektor perbankan.

Untuk mengatasi kelambatan ini BI berencana memberlakukan kebijakan insentif likuiditas (KLM) baru mulai 1 Desember 2025. Kebijakan ini bertujuan untuk mendorong bank-bank agar lebih cepat menyalurkan kredit dengan suku bunga yang lebih responsif terhadap perubahan BI Rate.

Insentif KLM yang ditawarkan mencakup insentif lending channel hingga 5% dari DPK dan insentif interest rate channel hingga 05% dari DPK. Total insentif yang dapat diterima bank mencapai maksimal 55% dari DPK. Besaran insentif akan disesuaikan berdasarkan realisasi pertumbuhan kredit bank dan kecepatan penyesuaian suku bunga kredit terhadap suku bunga kebijakan BI. Dengan kebijakan KLM ini BI berharap dapat meningkatkan pertumbuhan kredit secara berkelanjutan.

Ikuti kami di Google News

Tinggalkan komentar

Related Post