Indonesia Pamer Kekayaan Pangan Dunia Bikin Bangga

Rachmad

12 Oktober 2025

2
Min Read

Ekonesia – Indonesia unjuk gigi di panggung dunia! Melalui pameran "From Seeds to Foods" yang digelar FAO di Roma, Italia, Indonesia memperkenalkan kekayaan produk pangan lokalnya ke pasar global. Ajang yang berlangsung 10-13 Oktober 2025 ini menjadi bukti komitmen Indonesia dalam mentransformasi sektor pertanian menjadi lebih modern dan berdaya saing.

Beragam produk unggulan dipamerkan, mulai dari beras organik berkualitas dari Jawa Barat dan Jawa Tengah, pisang kepok lezat dari Lumajang, salak eksotis dari Karangasem, hingga sagu istimewa dari Sentani, Papua. Keikutsertaan ini bukan sekadar pameran, tapi juga cerminan kerjasama erat antara Indonesia dan FAO sejak tahun 1948 dalam memperkuat sistem pertanian dan pangan nasional.

Indonesia Pamer Kekayaan Pangan Dunia Bikin Bangga
Gambar Istimewa : img.antaranews.com

Plt. Sekjen Kementan, Ali Jamil, menegaskan bahwa Indonesia terus berupaya meningkatkan produktivitas pertanian, menjaga keanekaragaman hayati, dan memperkuat rantai nilai lokal melalui berbagai program prioritas. Salah satunya adalah melalui inisiatif OCOP FAO, yang memberikan dukungan kepada petani pisang mas di Lumajang untuk meningkatkan kualitas dan keberlanjutan produk mereka.

Di Sentani, Papua, Kementan bekerja sama dengan FAO dan Kedutaan Besar Selandia Baru membangun unit pengolahan sagu skala kecil, memberdayakan masyarakat adat untuk meningkatkan produksi sagu berkelanjutan. Sistem agroforestri salak Bali di Karangasem bahkan telah diakui sebagai situs warisan pertanian penting global oleh FAO.

Partisipasi Indonesia dalam pameran ini diharapkan dapat menarik minat investor global untuk mendukung pengembangan potensi pangan lokal. Indonesia membuka pintu bagi kemitraan dan investasi internasional untuk mengembangkan sektor pangan dan pertanian, demi berkontribusi pada ketahanan pangan global.

Rajendra Aryal, Perwakilan FAO di Indonesia dan Timor-Leste, mengapresiasi Indonesia yang mampu menggabungkan tradisi dan inovasi teknologi untuk memperkuat ketahanan pangan lokal. Indonesia membuktikan bahwa tradisi dan inovasi dapat berjalan beriringan menuju masa depan yang lebih berkelanjutan.

Ikuti kami di Google News

Tinggalkan komentar

Related Post