Ekonesia – Dahulu terpencil, kini bersinar! Desa Samber-Binyeri di Biak Numfor, Papua, telah bertransformasi dari kampung nelayan tradisional menjadi model modern berkat sentuhan magis pemerintah. Investasi Rp22,1 miliar mengubah segalanya, dari dermaga hingga cold storage, memicu ledakan ekonomi lokal.
Dulu, nelayan Samber-Binyeri berjuang dengan fasilitas minim. Sekarang, mereka menikmati dermaga modern, pabrik es, dan sentra kuliner yang memanjakan lidah. Hasilnya? Pendapatan melonjak dua kali lipat, melampaui upah minimum kabupaten!
Koperasi Produsen Samber Binyeri Maju menjadi kunci sukses. Mereka mengelola aset-aset baru, mengirimkan ikan segar ke Jawa dengan volume mencapai 183,27 ton senilai Rp3,15 miliar. Bayangkan, dari desa terpencil langsung menembus pasar nasional!
Terinspirasi kesuksesan ini, pemerintah meluncurkan program Kampung Nelayan Merah Putih (KNMP). Targetnya ambisius: 100 kampung modern pada 2025, dan 1.100 kampung di seluruh Indonesia hingga 2028. Anggaran Rp1,34 triliun disiapkan untuk tahap awal pembangunan 65 kampung.
Syaratnya sederhana: desa dengan mayoritas nelayan dan terintegrasi dengan koperasi Merah Putih. Dari 12.968 desa tepi laut, 1.300 berpotensi mengikuti jejak Samber-Binyeri. Setiap kampung akan menerima kucuran dana sekitar Rp20,6 miliar. Siap-siap melihat wajah baru pesisir Indonesia!
Tinggalkan komentar