Ekonesia – Kabar gembira! Perjanjian IEU-CEPA membuka lebar pintu investasi kendaraan listrik di Indonesia. Menko Airlangga Hartarto mengungkapkan, kerja sama ini jadi angin segar bagi pengembangan industri otomotif ramah lingkungan.
Eropa ternyata sangat berminat dengan sumber daya mineral Indonesia, terutama untuk baterai kendaraan listrik. Bukan cuma itu, mereka juga siap memenuhi kebutuhan Indonesia akan modal, teknologi canggih, dan inovasi. Keren, kan?
Perjanjian ini bukan cuma soal mobil listrik, lho! UMKM Indonesia juga bakal dipermudah untuk menembus pasar Eropa. Birokrasi rumit? Tenang, akan ada panduan khusus agar ekspor makin lancar.
Dengan IEU-CEPA, Indonesia dan Uni Eropa menggabungkan kekuatan 723 juta penduduk dengan nilai ekonomi fantastis, mencapai lebih dari 21 triliun dolar AS. Ekspor Indonesia diperkirakan melonjak hingga 60 persen!
Efeknya? Pendapatan negara naik 2,8 miliar dolar AS, lapangan kerja baru tercipta, dan kemiskinan bisa ditekan. Bahkan, lima juta tenaga kerja di sektor padat karya akan merasakan dampaknya. Minyak sawit, kopi, tekstil, alas kaki, dan furnitur bakal makin berjaya.
Indonesia juga berpeluang ekspor produk teknologi tinggi, seperti ponsel pintar. Ini saatnya diversifikasi ekspor! Prosedur ekspor-impor juga akan disederhanakan, dan bea cukai akan bekerja lebih erat.
IEU-CEPA sejalan dengan program pemerintah untuk menciptakan lapangan kerja. Targetnya, perjanjian ini berlaku efektif mulai 1 Januari 2027. Saat itu tiba, 90 persen produk Indonesia akan menikmati tarif nol persen di pasar Eropa! Siap-siap banjir produk Indonesia di Benua Biru!
Tinggalkan komentar