Ekonesia Ekonomi – Harapan besar disematkan Presiden Prabowo Subianto pada sektor perumahan. Pembangunan rumah diyakini menjadi motor penggerak ekonomi nasional. Direktur Asosiasi Ekonomi dan Politik Indonesia (AEPI), Salamuddin Daeng, mengungkapkan optimisme ini usai pidato kenegaraan Prabowo di Gedung DPR, Jakarta, Jumat.
Target ambisius 770 ribu unit rumah yang didukung APBN 2026, menurut Salamuddin, bukan angka sembarangan. Ini sinyal kepercayaan pemerintah pada Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) untuk bekerja ekstra keras. "Harapan Presiden bahwa sektor perumahan ini akan mendongkrak pertumbuhan ekonomi," ujarnya.
Namun, Salamuddin mengingatkan, Kementerian PKP harus gesit dalam menyerap anggaran dan menjangkau langsung masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Rumah subsidi, dengan berbagai insentif seperti penghapusan PBG, BPHTB, dan PPN DTP, harus benar-benar sampai ke tangan yang membutuhkan. "Jadi harus secara langsung, tangannya harus menjangkau lapisan terbawah dari masyarakat kita ini," tegasnya.
Presiden Prabowo sendiri telah menyampaikan bahwa total rumah yang mendapat dukungan APBN 2026 mencapai 770 ribu unit. Program tiga juta rumah untuk rakyat tetap menjadi prioritas dalam APBN 2026, dengan skema pembiayaan melalui FLPP, BSPS, dan PPN DTP. Saat ini, progres pembangunan perumahan rakyat telah mencapai lebih dari 200 ribu unit yang siap dibangun.
Optimisme ini muncul di tengah Sidang Paripurna Pembukaan Masa Persidangan I DPR Tahun Sidang 2025-2026, di mana Presiden Prabowo menyampaikan pidato kenegaraan terkait RUU APBN 2026. Pemerintah berharap sektor perumahan mampu menjadi katalisator pertumbuhan ekonomi di masa mendatang. Informasi ini dikutip dari Ekonesia.com
Tinggalkan komentar