Ekonesia Ekonomi – Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait, menyatakan perang terhadap praktik rentenir yang mencekik masyarakat di sektor perumahan. Ara, sapaan akrabnya, berkomitmen untuk menghadirkan solusi pembiayaan mikro yang lebih manusiawi dan terjangkau.
Ara menegaskan bahwa negara tidak boleh kalah dengan praktik pinjaman ilegal yang menjerat masyarakat miskin dalam lingkaran utang. "Negara ini harus bisa mengalahkan rentenir dan tengkulak," tegasnya di Jakarta, Senin lalu.
Menurutnya, inovasi pembiayaan yang berpihak pada rakyat adalah kunci. "Kita harus hadirkan produk pembiayaan yang lebih mudah, cepat, dan murah. Hanya dengan cara itu kita bisa mengalahkan peran rentenir dan tengkulak di lapangan," ujarnya.
Salah satu langkah konkret adalah program Pembiayaan Mikro Perumahan. Program ini dirancang sebagai alternatif pembiayaan yang sehat dan terjangkau, terutama bagi masyarakat yang selama ini hanya bergantung pada rentenir.
"Di Subang, kami dorong warga agar memanfaatkan Pembiayaan Home daripada harus terjebak pinjaman rentenir," kata Ara. Program ini memungkinkan masyarakat merenovasi rumah menjadi layak huni, bahkan memanfaatkannya sebagai tempat usaha, sehingga memberikan dampak ekonomi langsung bagi keluarga.
Ara juga menyoroti tingginya angka rumah tidak layak huni sebagai dampak kemiskinan struktural yang memicu ketergantungan pada pinjaman informal. Ia mendorong semua pihak untuk menjadikan program pembiayaan mikro ini sebagai prioritas nasional.
"Kami juga tengah mengusulkan agar program renovasi rumah ini menjadi program unggulan bersama dengan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP)," tambahnya.
Menteri PKP menyerukan dukungan dari seluruh elemen pemerintah dan masyarakat agar program ini benar-benar dirasakan manfaatnya oleh rakyat kecil, serta menjadi langkah nyata negara dalam melindungi warganya dari jeratan ekonomi yang tidak sehat. Program ini diharapkan menjadi senjata ampuh melawan rentenir yang selama ini merugikan masyarakat.
Tinggalkan komentar