Ekonesia Ekonomi – Dampak anjloknya KA Bromo Anggrek di wilayah lain, sejumlah perjalanan kereta api di Daerah Operasi (Daop) 7 Madiun mengalami gangguan signifikan. PT KAI Daop 7 Madiun mengonfirmasi adanya keterlambatan dan pembatalan beberapa jadwal keberangkatan.
Manajer Humas PT KAI Daop 7 Madiun, Rokhmad Makin Zainul menjelaskan bahwa keterlambatan kedatangan rangkaian dari wilayah operasional lain menjadi penyebab utama gangguan ini. Beberapa kereta api dengan tujuan Blitar dan kota lainnya terkena imbasnya.
KA 151 Brantas relasi Blitar-Pasar Senen, misalnya, mengalami penundaan keberangkatan karena menunggu kedatangan rangkaian KA 152 dari Daop 2. Sementara itu, KA 273 Kahuripan relasi Blitar-Kiaracondong juga mengalami keterlambatan sekitar 90 menit karena rangkaian KA 274 masih berada di wilayah Daop 5.
Lebih lanjut, perjalanan KA 149 Singasari relasi Blitar-Pasar Senen dan KA 143 Madiun Jaya relasi Madiun-Pasar Senen terpaksa dibatalkan pada hari Sabtu, 2 Agustus 2025. Meskipun demikian, KA 161 Bangunkarta relasi Jombang-Pasar Senen tetap berangkat sesuai jadwal.
Anjloknya KA Bromo Anggrek menyebabkan kedua jalur rel di lokasi kejadian tidak dapat dilalui, sehingga berdampak pada perjalanan kereta api lainnya. Untuk mengatasi hal ini, KAI memberlakukan pola operasi memutar melalui Cirebon/Tegal-Purwokerto-Kroya-Banjar-Bandung-Cikampek.
PT KAI menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang dialami penumpang akibat gangguan operasional ini. KAI berkomitmen untuk mempercepat proses pemulihan layanan dan memberikan kompensasi kepada pelanggan terdampak sesuai ketentuan yang berlaku. Keselamatan dan kenyamanan penumpang tetap menjadi prioritas utama.
Tinggalkan komentar