Ekonesia Ekonomi – Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Nurdin Halid, menyerukan semangat "Indonesia First" sebagai wujud nyata nasionalisme ekonomi di tengah gejolak ekonomi global. Seruan ini digaungkan dalam rapat kerja bersama Menteri Perdagangan dan Kepala Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) di Jakarta.
Nurdin menekankan bahwa regulasi perdagangan harus berpihak pada kepentingan nasional, UMKM, dan penguatan ekspor. Ia mencontohkan bagaimana Amerika Serikat mengusung "America First" dan Indonesia pun harus berani melakukan hal serupa. Menurutnya, kepentingan ekonomi nasional harus menjadi landasan utama kebijakan ekonomi, termasuk regulasi Kementerian Perdagangan.
Nurdin juga menyinggung prinsip Trisakti Bung Karno, yaitu berdaulat di bidang politik, berdikari di bidang ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan, sebagai acuan. Ia menyebutkan tiga modal besar Indonesia dalam menerapkan "Indonesia First": ideologi Pancasila dan sistem ekonomi Pasal 33 UUD 1945, kekayaan sumber daya alam dan budaya, serta jumlah penduduk yang besar.
Ia menyoroti potensi besar UMKM yang mencapai 62 juta pelaku usaha, dengan penjajakan ekspor semester I-2025 mencapai Rp1,41 triliun. Nurdin meyakini kemandirian ekonomi nasional dapat terwujud sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto yang berpegang teguh pada ekonomi konstitusi Pasal 33 UUD 1945 berdasarkan ideologi Pancasila.
Nurdin juga mengapresiasi keberhasilan diplomasi perdagangan Presiden Prabowo, khususnya terkait penurunan tarif ekspor ke Amerika Serikat. Menurutnya, hal ini menunjukkan kepemimpinan dan strategi pemerintah di tengah dinamika ekonomi global yang lesu.
Tinggalkan komentar