Ekonesia Market – Wall Street kembali mencetak rekor tertinggi, dengan S&P 500 memimpin penguatan setelah investor mencerna laporan keuangan Nvidia. Indeks S&P 500 naik 0,32% ke 6.501,86, mencetak rekor intraday baru di atas 6.500. Nasdaq Composite juga menguat 0,53% ke 21.705,16. Dow Jones Industrial Average bertambah 71,67 poin atau 0,16% ke 45.636,90, level tertinggi sepanjang sejarah.
Nvidia, dengan bobot signifikan di S&P 500, melaporkan kinerja kuartal II yang melampaui ekspektasi, dengan pendapatan melonjak 56%. Namun, pendapatan dari bisnis data center sedikit di bawah perkiraan. Proyeksi pendapatan kuartal berjalan sebesar US$54 miliar, sedikit di atas estimasi analis LSEG sebesar US$53,1 miliar. Saham Nvidia sempat melonjak, namun berbalik melemah 0,8% di penutupan. Investor menyoroti bahwa proyeksi perusahaan belum memasukkan potensi penjualan chip H20 ke China.
"Mereka tidak memasukkan China dalam panduan, padahal sebagian investor berharap ada kontribusi penjualan ke sana," kata Ben Reitzes, Kepala Riset Teknologi Melius Research, seperti dikutip ekonosia.com.
Analis tetap optimis terhadap prospek Nvidia. JPMorgan, Citi, dan Bernstein menaikkan target harga saham perusahaan. Saham produsen chip lain juga ikut terangkat, dengan Broadcom menguat 2,8% dan Micron Technology melonjak 3,6%. Euforia AI semakin terasa dengan saham Snowflake yang terbang 20% setelah kinerja kuartal II melampaui ekspektasi.
Selain sektor teknologi, data ekonomi juga memberikan sentimen positif. Departemen Perdagangan AS melaporkan PDB kuartal II tumbuh 3,3% (annualized), lebih tinggi dari estimasi awal 3,0% dan proyeksi Dow Jones sebesar 3,1%.
Investor tampaknya mengabaikan kegaduhan politik terkait independensi The Fed, setelah Presiden Donald Trump memecat anggota Dewan Gubernur, Lisa Cook. Fokus pasar kini tertuju pada rilis data inflasi AS. Ekonom memperkirakan indeks harga PCE Juli akan naik 0,2% secara bulanan dan 2,6% secara tahunan.
Tinggalkan komentar