Ekonesia Market – PT Vale Indonesia Tbk (INCO) terus berupaya mencari mitra strategis baru untuk mengembangkan proyek smelter nikel HPAL (High Pressure Acid Leaching) di Sorowako, Luwu Timur, Sulawesi Selatan. Langkah ini dilakukan meskipun Vale telah menggandeng perusahaan asal Tiongkok, Zhejiang Huayou Cobalt Co, dalam proyek tersebut.
Head of Corporate Finance & Investor Relations Vale Indonesia, Andaru Brahmono Adi, mengungkapkan bahwa proses pencarian mitra masih berlangsung intensif. "Saat ini masih berproses. Kita belum menemukan siapa partnernya. Tapi masih berproses mencari yang benar," ujarnya di Jakarta.

Andaru optimistis bahwa mitra baru untuk proyek smelter HPAL di Sorowako akan ditentukan pada tahun ini, setelah perusahaan melakukan market sounding. Ia menambahkan bahwa Vale telah memiliki daftar calon mitra, namun belum dapat diumumkan secara publik. "Sudah ada list-nya. Belum ada yang disclose. Kemungkinan kita masih market sounding," imbuhnya.
Meskipun pencarian mitra masih berlangsung, Andaru menegaskan bahwa hal ini tidak akan memengaruhi jadwal penyelesaian smelter HPAL. Vale telah memiliki Huayou sebagai mitra di bidang teknologi, sehingga pekerjaan dapat terus berjalan. "Tanpa ada partner lain, kita sudah bisa mulai pekerjaannya," tegas Andaru.
Sebagai informasi, Vale saat ini tengah membangun tiga proyek smelter nikel di dalam negeri dengan total investasi mencapai US$ 9 miliar atau setara dengan Rp 130 triliun. Ketiga proyek ini ditargetkan selesai dan mulai beroperasi pada tahun 2026 dan 2027.
Proyek-proyek tersebut meliputi: pertama, smelter nikel HPAL di Pomalaa, Kolaka, Sulawesi Tenggara, yang bekerja sama dengan Zhejiang Huayou Cobalt Co dan Ford Motor Co. Smelter ini akan memproduksi 120 ribu ton MHP (Mixed Hydroxide Precipitate) per tahun. Kedua, smelter nikel di Morowali, Sulawesi Tengah, yang bekerja sama dengan Shandong Xinhai Technology Co., Ltd (Xinhai). Ketiga, smelter HPAL di Sorowako, Sulawesi Selatan, yang juga bekerja sama dengan Zhejiang Huayou Cobalt Co. Informasi ini dikutip dari ekonosia.com.
Tinggalkan komentar