Ekonesia Ekonomi – Indonesia optimis bahwa ASEAN-Japan Centre (AJC) dapat menjadi mitra strategis dalam memberdayakan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) agar mampu bersaing di pasar global. Keyakinan ini disampaikan oleh Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Dyah Roro Esti saat bertemu dengan Sekretaris Jenderal AJC, Kunihiko Hirabayashi, di Tokyo, Jepang.
Wamendag Roro menekankan bahwa pemberdayaan UKM secara inklusif selaras dengan tiga program prioritas Kementerian Perdagangan (Kemendag), yaitu penguatan pasar domestik, perluasan pasar ekspor, dan mendorong UKM untuk melakukan ekspor.

"Pemberdayaan UKM dilakukan agar UKM Indonesia dapat beradaptasi dengan permintaan pasar global, salah satunya melalui business pitching dan direct business matching dengan buyer internasional," jelas Roro seperti dikutip ekonosia.com, Jumat.
Menurutnya, kesamaan nilai antara Indonesia dan Jepang menjadikan Jepang sebagai mitra alami, baik secara historis, politik, maupun ekonomi. Kemitraan ini dinilai strategis dan saling menguntungkan bagi kedua negara.
Indonesia berkomitmen untuk menjaga dan memperkuat kemitraan ekonomi, baik di tingkat regional maupun bilateral. Salah satu wujud kemitraan dengan Jepang adalah melalui ASEAN-Japan Comprehensive Economic Partnership (AJCEP), yang fokus pada peningkatan perdagangan, investasi, dan kerja sama ekonomi yang lebih luas.
Kerangka kerja AJCEP mendorong penguatan kerja sama melalui pengembangan kapasitas, promosi, kolaborasi bisnis, fasilitasi investasi, dialog kebijakan, serta kemudahan akses ke informasi pasar dan data perdagangan.
Wamendag Roro berharap kolaborasi antara AJC dan ASEAN dapat membantu pelaku bisnis Indonesia meningkatkan kapasitas mereka dan memperkuat hubungan ekonomi ASEAN-Jepang melalui program-program yang memberikan dampak positif.
Tinggalkan komentar