Ekonesia – Kabar baik datang dari Turki inflasi terus menunjukkan tren penurunan signifikan pada Agustus ini. Data resmi mengungkap inflasi tahunan melandai ke angka 3295 persen memicu harapan baru terkait kebijakan moneter bank sentral.
Penurunan ini lebih baik dari bulan sebelumnya Juli yang mencatat 3352 persen. Para analis sebelumnya memprediksi angka yang lebih tinggi yaitu 326 persen. Secara bulanan terjadi kenaikan harga konsumen sebesar 204 persen dipicu oleh sektor makanan transportasi dan perumahan.

Meskipun demikian masyarakat Turki masih merasakan dampak harga tinggi terutama pada kebutuhan pokok. Inflasi tahunan untuk makanan dan minuman non alkohol mencapai 333 persen. Sektor pendidikan mengalami lonjakan harga tertinggi yaitu 609 persen diikuti perumahan 533 persen dan transportasi 249 persen.
Inflasi tahunan secara keseluruhan kini berada di titik terendah sejak akhir 2021. Sebelumnya sempat mencapai puncaknya di atas 75 persen pada Mei 2024 sebelum akhirnya menunjukkan tren penurunan.
Perlambatan inflasi ini membuka peluang bagi bank sentral Turki untuk kembali menurunkan suku bunga acuan. Sejak Desember hingga Juli suku bunga telah diturunkan secara bertahap dari 50 persen menjadi 43 persen. Pasar kini menantikan keputusan bank sentral minggu depan.
Namun angka inflasi resmi ini mendapat kritik dari kelompok ekonom independen ENAG. Mereka mengklaim inflasi yang sebenarnya mencapai 655 persen secara tahunan pada Agustus. Perbedaan data ini memicu perdebatan tentang akurasi pengukuran inflasi di Turki.
Tinggalkan komentar