Ekonesia Ekonomi – TotalEnergies, perusahaan energi raksasa asal Prancis, resmi mengakuisisi 24,5% hak partisipasi (PI) Petronas di Wilayah Kerja (WK) Migas Bobara, Papua Barat. Langkah strategis ini dipandang sebagai angin segar bagi industri hulu migas nasional dan diharapkan mampu mendongkrak target lifting migas Indonesia.
Plt. Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas), Tri Winarno, menyambut baik investasi TotalEnergies. Ia meyakini bahwa masuknya pemain global seperti TotalEnergies membuktikan potensi migas Indonesia masih sangat menjanjikan. Selain WK Bobara, Tri juga menyinggung potensi besar di wilayah lain seperti WK Gaea I dan II, serta WK Akimeugah I dan II yang siap digarap.
Vice President of International Assets Upstream Petronas, Mohd Redhani Abdul Rahman, menyatakan bahwa langkah TotalEnergies kembali ke Indonesia merupakan pertanda positif. Petronas sendiri akan tetap memegang 75,5% PI dan bertindak sebagai operator melalui anak perusahaannya, Petronas Energy Bobara Sdn Bhd.
Chairman dan CEO TotalEnergies, Patrick Pouyanne, mengungkapkan kegembiraannya atas kolaborasi ini. Ia melihat Indonesia sebagai platform strategis untuk produksi migas berbiaya rendah dan rendah karbon, serta mendukung pertumbuhan arus kas perusahaan di masa depan, terutama dengan akses ke pasar LNG Asia.
Akuisisi ini ditandai dengan penandatanganan Farm Out Agreement (FOA) antara Petronas dan TotalEnergies di ajang Energy Asia 2025, Kuala Lumpur. Dengan luas area 8.444,49 km2, WK Bobara diperkirakan memiliki potensi sumber daya migas sebesar 6,8 Billion Barrel Oil Equivalent (BBOE). Kontrak Bagi Hasil WK Bobara sendiri telah ditandatangani pada Mei 2024 dengan komitmen pasti senilai 16,92 juta dolar AS. Informasi ini dilansir dari ekonosia.com.
Tinggalkan komentar