Ekonesia Ekonomi – Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) Provinsi Lampung telah mengumumkan bahwa Krakatau Festival 2025 akan kembali menyoroti kekayaan budaya Lampung, khususnya tradisi Sekura, Tuping, dan Nyubuk. Festival ini akan menampilkan penggunaan topeng oleh masyarakat adat Lampung sebagai daya tarik utama.
Kepala Disparekraf Provinsi Lampung, Bobby Irawan, menjelaskan bahwa keputusan ini diambil setelah mempertimbangkan berbagai masukan dari tokoh budaya dan sejarah. "Budaya penutup wajah di Lampung ini dipilih sebagai tema selama beberapa tahun ini, karena kami mendapat masukan dari banyak pihak seperti penutur budaya dan sejarah. Sebab budaya topeng Lampung ini merupakan budaya yang kuat karakternya, serta cukup unik untuk diperkenalkan secara luas," ujarnya di Bandarlampung, Jumat.

Pemilihan tema ini juga merupakan respons terhadap perubahan zaman dan perkembangan kreasi dalam pawai budaya di Festival Krakatau. Sejak tahun 2023, pemerintah daerah telah aktif mempromosikan budaya topeng Sekura dari Lampung Barat dan Pesisir Barat, Tuping 12 karakter dari Lampung Selatan, serta Nyubuk Muli adat dari suku Lampung Pepadun.
Bobby Irawan menambahkan bahwa budaya topeng masyarakat Lampung memiliki karakter yang kuat dan mengakar, karena masih dilestarikan oleh masyarakat hingga saat ini. "Seperti Sekura ini ada di abad ke delapan, dan hingga saat ini di Lampung Barat masih dilestarikan oleh masyarakat. Di Indonesia memang banyak penggunaan topeng, namun hanya sebatas kesenian," katanya.
Dengan terus mengangkat budaya penggunaan topeng melalui Sekura, Tuping, dan Nyubuk, diharapkan budaya topeng Lampung dapat semakin dikenal luas sebagai warisan budaya yang berkarakter dan lekat dengan sejarah masyarakat Lampung.
"Dalam penyelenggaraan Festival Krakatau di tahun mendatang diharapkan bisa meningkat tidak hanya dikenal secara nasional, tapi bisa mendunia dan budaya topeng ini bisa dikenal oleh secara global sebagai warisan budaya Lampung yang berkarakter serta lekat dengan sejarah masyarakat Lampung," tambahnya.
Rangkaian acara Festival Krakatau ke-34 meliputi Festival Kanik’an, pameran pasar pariwisata dan produk UMKM ekonomi kreatif, lomba kreasi sambal Seruit Lampung, Lampung Mask Street Carnaval, Krakatau Run, dan malam pesona Kemilau K-Fest. Informasi ini dilansir dari ekonosia.com.
Tinggalkan komentar