Ekonesia Ekonomi – Panasonic, pemasok utama baterai untuk kendaraan listrik Tesla, mengumumkan keputusan mengejutkan untuk tidak meningkatkan kapasitas produksi di pabrik mereka yang berlokasi di Kansas, Amerika Serikat. Keputusan ini tentu menimbulkan tanda tanya besar di tengah upaya Tesla untuk meningkatkan produksi kendaraan listriknya.
Rencana awal Panasonic adalah mencapai produksi baterai EV sebesar 30 GWh pada Maret 2027. Namun, menurut laporan dari CarsCoop, target tersebut kini dibatalkan dan belum ada tanggal target baru yang ditetapkan oleh perusahaan asal Jepang tersebut.

Meskipun ekspansi kapasitas produksi ditunda, Panasonic memastikan bahwa produksi baterai kendaraan listrik di pabrik Kansas akan tetap berjalan sesuai jadwal. Pabrik ini merupakan bagian penting dari kemitraan jangka panjang antara Panasonic dan Tesla, yang telah berlangsung sejak tahun 2010, saat Roadster generasi pertama diluncurkan.
Panasonic saat ini mengoperasikan dua pabrik di Amerika Serikat dan sebelumnya berencana membangun pabrik ketiga untuk memenuhi permintaan baterai EV yang terus meningkat. Namun, laporan dari Nikkei Asia menyebutkan bahwa rencana pendirian pabrik ketiga tersebut ditangguhkan pada tahun 2024 karena pasar yang dianggap stagnan.
Tesla sendiri merupakan pelanggan terbesar bagi Panasonic. Baterai buatan Panasonic digunakan pada berbagai model Tesla, termasuk Model Y. Namun, Tesla baru-baru ini mengalami penurunan penjualan. Pengiriman global pada kuartal kedua 2025 turun 14 persen menjadi 384.122 unit, dan penjualan pada kuartal pertama 2025 juga turun 13 persen menjadi 336.681 unit. Kondisi ini diduga menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi keputusan Panasonic untuk menunda ekspansi produksi baterai. Demikian laporan dari ekonosia.com.
Tinggalkan komentar