Terkuak Jurang Proteksi Asuransi Bencana

Agus Riyadi

16 Desember 2025

2
Min Read

Ekonesia – Bencana banjir dahsyat yang melanda Sumatra baru-baru ini secara gamblang menyingkap sebuah jurang lebar dalam sistem perlindungan asuransi di Indonesia. Angka klaim yang minim di tengah kerugian triliunan rupiah menjadi sorotan tajam, menggarisbawahi rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya asuransi bencana.

Asosiasi Asuransi Umum Indonesia AAUI melaporkan total estimasi klaim sementara untuk properti dan kendaraan akibat musibah ini hanya mencapai sekitar Rp567,02 miliar. Ketua AAUI Budi Herawan merinci bahwa dari jumlah tersebut Rp492,52 miliar berasal dari asuransi properti dan Rp74,49 miliar dari asuransi kendaraan bermotor. Data ini dihimpun dari 39 anggota AAUI dan bersifat dinamis serta masih berpotensi bertambah seiring proses pelaporan dan survei lapangan.

Terkuak Jurang Proteksi Asuransi Bencana
Gambar Istimewa : awsimages.detik.net.id

Fenomena ini terang benderang mengungkap bahwa mayoritas risiko bencana di Tanah Air masih belum terproteksi oleh jaring pengaman asuransi. Pemerintah sendiri telah mengalokasikan anggaran sekitar Rp51 triliun untuk rehabilitasi dan pemulihan pasca-bencana. Angka ini jauh melampaui estimasi klaim asuransi yang tercatat saat ini. Kondisi ini menjadi tantangan besar bagi semua pihak untuk meningkatkan literasi inklusi dan penetrasi asuransi bencana di masa mendatang.

Budi juga menambahkan bahwa estimasi klaim tersebut belum termasuk aset bangunan milik negara yang dilindungi oleh Konsorsium Asuransi Barang Milik Negara KABMN. Secara informal KABMN memperkirakan potensi klaim di angka Rp30 miliar namun ini masih bersifat eksposur awal.

Dampak bencana ini sangat masif. Melansir data BMKG musibah ini menelan korban jiwa 967 orang meninggal dunia dan 262 lainnya dinyatakan hilang menjadikannya salah satu tragedi terburuk dalam sejarah modern Indonesia. Sebanyak 3,3 juta jiwa terdampak kehilangan tempat tinggal harta benda dan rutinitas hidup. Kerugian ekonomi diperkirakan mencapai Rp68,8 triliun dengan 3.500 bangunan rusak berat 271 akses jembatan hancur dan 282 fasilitas pendidikan mengalami kerusakan parah.

Ikuti kami di Google News

Tinggalkan komentar

Related Post