Ekonesia – Raksasa telekomunikasi Telkom (TLKM) membuka kemungkinan mengejutkan pasar modal dengan melantai bursa (IPO) untuk unit bisnis data center andalannya, NeutraDC. Langkah ini menjadi sinyal kuat ambisi Telkom dalam mendominasi pasar data center yang terus menggeliat, seiring pesatnya perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI).
Honesti Basyir, Direktur Wholesale & International Services Telkom, menyatakan bahwa opsi IPO masih dalam pertimbangan matang. Prioritas utama saat ini adalah mendongkrak nilai bisnis data center agar mampu memberikan kontribusi signifikan bagi pertumbuhan Telkom Group secara keseluruhan. Keputusan akhir akan diambil berdasarkan strategi yang memberikan valuasi terbaik bagi perusahaan.
Dengan kapasitas operasional mencapai 48 megawatt yang tersebar di tiga lokasi strategis, Telkom optimis mampu memenuhi lonjakan permintaan data center di masa depan. Kemitraan strategis dengan pemain global menjadi kunci untuk menghadirkan layanan berstandar internasional dan tak terbatas. Telkom juga mengoperasikan data center di Singapura dan tengah menjajaki peluang ekspansi di kawasan Asia Tenggara, termasuk Batam dan Johor.
Sebelumnya, valuasi NeutraDC telah melampaui US$ 1 miliar pada akhir tahun 2024, seiring negosiasi penjualan sebagian saham perusahaan. Telkom dikabarkan berencana melepas 20%-30% saham NeutraDC untuk mendongkrak valuasi perusahaan. Singtel dan BDx Data Centers disebut-sebut sebagai kandidat kuat pemegang saham minoritas di NeutraDC. Dengan rencana peningkatan kapasitas hingga 500 MW pada tahun 2028, NeutraDC siap menjadi pemain utama dalam industri data center regional.
Tinggalkan komentar