Telekomunikasi Berubah! Apa yang Baru?

Rachmad

31 Juli 2025

2
Min Read
Telekomunikasi Berubah! Apa yang Baru?

Ekonesia Ekonomi – Di era digital yang serba terhubung, teknologi menjadi fondasi utama kemajuan industri telekomunikasi. Lebih dari sekadar kecepatan jaringan, transformasi digital mengubah cara kita berkomunikasi, bekerja, dan berinteraksi dalam kehidupan sehari-hari.

Dari sekadar layanan suara dan pesan singkat, telekomunikasi kini menjelma menjadi ekosistem digital kompleks yang mendukung berbagai layanan berbasis data, cloud computing, kecerdasan buatan (AI), dan internet of things (IoT). Transformasi ini mendefinisikan ulang peran telekomunikasi dalam masyarakat modern. Operator telekomunikasi kini menjadi enabler inovasi digital lintas sektor, menyediakan infrastruktur dan platform yang memungkinkan interaksi bisnis, pemerintahan, dan masyarakat yang lebih efisien, cepat, dan aman.

Telekomunikasi Berubah! Apa yang Baru?
Gambar Istimewa : img.antaranews.com

Digitalisasi mendorong operator telekomunikasi beralih dari model bisnis tradisional berbasis suara ke model yang lebih lincah dan berbasis data. Infrastruktur jaringan ditingkatkan menjadi jaringan broadband berkecepatan tinggi seperti 4G dan 5G, memungkinkan transmisi data besar secara real-time. Hal ini membuka peluang layanan seperti video streaming, konferensi virtual, dan aplikasi berbasis cloud.

Selain itu, digitalisasi memungkinkan otomatisasi proses operasional. Teknologi seperti AI dan machine learning digunakan untuk pemeliharaan jaringan prediktif, analisis kapasitas, dan peningkatan layanan pelanggan melalui chatbot dan sistem respons otomatis. Efisiensi operasional meningkat, biaya berkurang, dan pengalaman pengguna secara keseluruhan ditingkatkan.

Indonesia menunjukkan pertumbuhan adopsi digital yang pesat. Menurut laporan Digital 2025 oleh DataReportal, terdapat 356 juta koneksi seluler aktif di awal tahun 2025, setara dengan 125% dari total populasi. Ini menunjukkan banyak individu memiliki lebih dari satu perangkat atau nomor telepon seluler. Terdapat 212 juta pengguna internet, dengan tingkat penetrasi 74,6% dari populasi nasional, serta 143 juta pengguna media sosial, sekitar 50,2% dari populasi Indonesia.

Angka-angka ini mencerminkan penetrasi digitalisasi dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia. Dari komunikasi hingga transaksi finansial, hampir semua aspek kehidupan bergantung pada konektivitas digital yang disediakan oleh industri telekomunikasi.

Adopsi teknologi cloud dan edge computing adalah pilar utama transformasi digital telekomunikasi. Cloud computing memungkinkan operator menyimpan dan mengelola data dalam skala besar dengan biaya yang lebih efisien, serta mendukung pengembangan layanan digital baru seperti platform IoT, smart city, dan layanan berbasis AI. Sementara itu, edge computing memungkinkan pemrosesan data lebih dekat ke sumbernya, mengurangi latensi dan meningkatkan kecepatan layanan penting dalam aplikasi real-time seperti gaming online, augmented reality (AR), dan kendaraan otonom.

Sumber: ekonosia.com

Ikuti kami di Google News

Tinggalkan komentar

Related Post