Ekonesia – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membidik target ambisius untuk pasar modal Indonesia hingga tahun 2027. Ambisi ini tertuang dalam Roadmap Pasar Modal 2023-2027. Inarno Djajadi, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK, optimis target ini bisa tercapai jika semua pihak mendukung.
Salah satu target utama adalah kapitalisasi pasar yang diharapkan mencapai 70% dari PDB atau lebih dari Rp 15.000 triliun. Data per 12 September 2025 menunjukkan angka Rp 14.130 triliun atau 63,82% dari PDB. Artinya, masih dibutuhkan tambahan sekitar Rp 870 triliun untuk mencapai target.

Selain itu, OJK juga menargetkan jumlah perusahaan yang tercatat di bursa mencapai 1.100 emiten pada tahun 2027. Saat ini, sudah ada 954 emiten, sehingga perlu ada 146 perusahaan baru yang tertarik masuk pasar modal.
Target lainnya adalah rata-rata nilai transaksi harian sebesar Rp 25 triliun pada tahun 2027. Per 12 September 2025, angka ini baru mencapai Rp 14,6 triliun, sehingga masih ada selisih Rp 10,4 triliun.
Jumlah investor pasar modal juga menjadi perhatian. OJK menargetkan lebih dari 20 juta investor pada tahun 2027. Saat ini, sudah ada 18,29 juta investor, sehingga perlu ada upaya untuk menarik 1,71 juta investor baru.
Terakhir, OJK menargetkan nilai dana kelolaan sebesar Rp 1.000 triliun pada tahun 2027. Per 12 September 2025, angka ini sudah mencapai Rp 907,04 triliun, sehingga tersisa Rp 92,96 triliun. Inarno menegaskan bahwa target-target ini sudah ditetapkan sejak lama dan tidak mengalami perubahan.
Tinggalkan komentar