TeraNews Bisnis – Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmen pemerintah untuk mencapai swasembada pangan. Dalam pertemuan daring dan luring Senin (3/2/2025), beliau menyatakan, "Masalah pangan adalah masalah kedaulatan, kemerdekaan, dan survival bangsa kita!" Pernyataan tegas ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menjaga kedaulatan pangan nasional, terutama untuk beras dan komoditas pertanian lainnya.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman melaporkan peningkatan signifikan produksi pangan. "Produksi kami meningkat tajam, baik beras maupun jagung," ujarnya. Keberhasilan ini ditopang oleh kebijakan distribusi pupuk langsung ke petani dan perbaikan infrastruktur irigasi. Regulasi pupuk yang lebih baik telah memicu lonjakan produksi pertanian. Mentan Amran menambahkan, "Pupuk tepat dan irigasi yang baik meningkatkan produktivitas."
Namun, swasembada pangan bukan hanya tanggung jawab pemerintah. Presiden Prabowo menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, petani, pengusaha, dan konsumen. "Pengusaha harus untung, tetapi tidak boleh seenaknya. Semua pihak harus menang," tegasnya. Hal ini menunjukkan upaya pemerintah menyeimbangkan kepentingan produsen dan konsumen, menjaga stabilitas harga, dan kelancaran distribusi. Perpadi, di bawah kepemimpinan Sutarto Alimoeso, berperan penting memastikan ketersediaan beras di pasar dengan harga Rp6.500 per kilogram sesuai kebijakan pemerintah.
Teknologi pertanian modern juga menjadi kunci. Mentan Amran menjelaskan, "Kami berikan alat mesin pertanian modern agar petani tak lagi bergantung pada metode manual." Modernisasi pertanian diharapkan mampu meningkatkan efisiensi dan produktivitas, mempercepat pencapaian swasembada pangan. Upaya pemerintah ini menunjukkan langkah nyata menuju kedaulatan pangan Indonesia.
Tinggalkan komentar