Ekonesia Market – Superbank, bank digital yang didukung oleh nama-nama besar seperti Grab, Emtek, Singtel, dan KakaoBank, berhasil mencatatkan kinerja positif pada semester pertama tahun 2025. Setahun setelah peluncuran aplikasinya, bank ini membukukan laba bersih sebesar Rp20,06 miliar, sebuah pencapaian yang signifikan mengingat pada periode yang sama tahun sebelumnya, Superbank masih mencatatkan kerugian sebesar Rp188,46 miliar.
Pendapatan bunga bersih Superbank mengalami lonjakan fantastis, tumbuh 171% secara tahunan menjadi Rp667,6 miliar. Hal ini juga berdampak positif pada Net Interest Margin (NIM) yang meningkat menjadi 10,2%, naik dari 8,1% pada tahun sebelumnya. Efisiensi operasional juga menjadi sorotan, dengan rasio biaya terhadap pendapatan (CIR) yang turun drastis menjadi 74,2% dari sebelumnya 149,9%.
Dari sisi intermediasi, Superbank berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp8,4 triliun, meningkat 123% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Kualitas aset juga tetap terjaga dengan baik, tercermin dari rasio kredit bermasalah (NPL) Gross yang turun menjadi 2,7% dan NPL Net berada di level 0,98%. Pertumbuhan kredit ini juga mendorong total aset Superbank menjadi Rp15,0 triliun, atau tumbuh 122% dibandingkan tahun sebelumnya.
Dana Pihak Ketiga (DPK) Superbank juga mengalami pertumbuhan yang luar biasa, melonjak 748% menjadi Rp8,4 triliun. Pertumbuhan ini didukung oleh produk tabungan berbasis ekosistem, seperti OVO Nabung by Superbank, yang memungkinkan jutaan pengguna OVO menabung langsung dari aplikasi OVO dengan bunga 5% per tahun. Jumlah nasabah Superbank saat ini hampir mencapai 4 juta, yang tersebar di seluruh Indonesia.
Presiden Direktur Superbank, Tigor M. Siahaan, menyatakan bahwa transformasi digital yang dilakukan telah membentuk fondasi bisnis yang kuat dan efisien. Dengan pertumbuhan nasabah yang pesat dan pengelolaan risiko yang disiplin, Superbank siap untuk memasuki tahap pertumbuhan berikutnya. Informasi ini dilansir dari ekonosia.com.
Tinggalkan komentar