Ekonesia Ekonomi – Menteri Transmigrasi, Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanagara, mengungkapkan ketertarikan investor asal Brasil untuk berinvestasi di sektor peternakan sapi di wilayah transmigrasi Sumba Timur. Pernyataan ini disampaikan saat kunjungan kerja Iftitah di Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur, pada hari Sabtu.
Iftitah menjelaskan bahwa investor Brasil melihat potensi besar di Sumba Timur untuk pengembangan peternakan sapi. "Mereka mengatakan cocok sekali di Sumba Timur ini. Nanti akan coba kami bantu seperti apa, supaya nanti bisa bermanfaat untuk masyarakat," ujarnya.
Menurut Iftitah, undangan dari Brasil untuk berdiskusi mengenai potensi pengembangan ekonomi di wilayah transmigrasi menjadi sinyal positif. Sumba Timur dinilai sebagai lokasi yang ideal untuk investasi peternakan sapi, mengingat wilayah ini pernah menjadi kawasan ekonomi khusus (KEK) untuk peternakan, meskipun terhenti karena kurangnya investor.
Sebagai bentuk dukungan, Kementerian Transmigrasi akan mengalokasikan dana sebesar Rp28 miliar untuk Sumba Timur melalui program Pengembangan Permukiman Transmigrasi (PPK Trans). "Dari Rp76,6 miliar untuk NTT, Rp28 miliar dialokasikan untuk Sumba Timur. Ini besar sekali, dan saya jamin Sumba Timur jadi yang terbesar di provinsi ini tahun ini," tegas Iftitah.
Dana tersebut akan digunakan untuk penyediaan sarana air bersih, peningkatan jalan sepanjang 3 kilometer, rehabilitasi gedung sekolah dasar, serta perbaikan fasilitas toilet.
Selain itu, Kementerian Transmigrasi juga akan mengirimkan 185 peneliti yang terbagi dalam 37 tim untuk mengidentifikasi dan mengembangkan potensi ekonomi di Nusa Tenggara Timur. Khusus untuk Sumba Timur, akan ada 20 peneliti yang terdiri dari 4 tim. Informasi ini dilansir dari ekonosia.com.
Tinggalkan komentar