Ekonesia Ekonomi – Menteri Pekerjaan Umum (PU), Dody Hanggodo, menyatakan komitmennya untuk menekan angka Incremental Capital Output Ratio (ICOR) melalui implementasi strategi "PU608". Langkah ini bukan sekadar jargon, melainkan wujud keseriusan Kementerian PU dalam mengidentifikasi akar masalah tingginya ICOR dan merumuskan solusi konkret.
ICOR sendiri merupakan indikator efisiensi investasi terhadap pertumbuhan ekonomi. Dody menegaskan bahwa Kementerian PU menjadikan ICOR sebagai tolok ukur strategis. Pihaknya tidak hanya berfokus pada efisiensi investasi, tetapi juga melakukan investigasi mendalam untuk memahami penyebab utama tingginya ICOR.
Kementerian PU berkomitmen mendukung visi Presiden Prabowo Subianto dalam mentransformasi pembangunan infrastruktur. Strategi PU608 menjadi langkah nyata untuk memastikan setiap rupiah anggaran pembangunan memberikan manfaat ekonomi yang optimal dan merata bagi seluruh masyarakat.
Nilai ICOR nasional saat ini, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), berada di angka 6,47. Menurut Dody, angka ini masih dapat ditekan melalui investasi yang lebih terarah dan efisien, sejalan dengan arahan Presiden Prabowo untuk mewujudkan pembangunan inklusif di seluruh pelosok Indonesia.
Pembangunan infrastruktur yang tepat sasaran diharapkan dapat menggerakkan roda perekonomian, mempercepat pertumbuhan sektor industri dan pertanian, serta membuka akses bagi daerah-daerah yang selama ini kurang diperhatikan.
Sasaran utama dari strategi PU608 meliputi: peningkatan efisiensi investasi dengan target nilai ICOR di bawah 6, pengentasan kemiskinan hingga mencapai 0 persen, dan mendorong pertumbuhan ekonomi hingga 8 persen per tahun.
Dody kembali menekankan arahan Presiden Prabowo terkait fokus pembangunan infrastruktur dalam lima tahun ke depan, yang selaras dengan Asta Cita. Demikian informasi yang dihimpun ekonosia.com.
Tinggalkan komentar