Ekonesia Ekonomi – Pemerintah merespons keluhan masyarakat terkait kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) di sejumlah SPBU swasta seperti Shell dan Vivo dengan langkah strategis. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, menegaskan komitmen untuk memperkuat peran Pertamina sebagai badan usaha milik negara (BUMN) di sektor migas.
Bahlil menyampaikan pernyataan tersebut usai bertemu dengan Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (26/6/2025). Pertemuan itu membahas implementasi Pasal 33 UUD 1945 yang menekankan pemanfaatan sumber daya alam untuk kemakmuran rakyat. Hal ini sejalan dengan peran Pertamina dalam memenuhi kebutuhan BBM nasional.

"Saya ingin mengatakan bahwa hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara. Jadi, Pertamina kita yang akan perkuat. Kita perkuat," tegas Bahlil.
Meskipun tidak menjelaskan secara detail penyebab kelangkaan BBM di SPBU Shell dan Vivo, Bahlil mengungkapkan bahwa perusahaan migas swasta telah menerima tambahan kuota impor hingga 10 persen pada tahun ini.
"Saya ingin mengatakan bahwa semua perusahaan-perusahaan swasta itu telah mendapatkan kuota impor yang jumlahnya sama dengan 2024 ditambah dengan 10 persen," jelasnya.
Dengan langkah ini, pemerintah menunjukkan keseriusannya dalam menjaga stabilitas pasokan BBM dan memastikan ketersediaan energi bagi masyarakat. Penguatan peran Pertamina diharapkan dapat menjadi solusi jangka panjang untuk mengatasi potensi kelangkaan BBM di masa depan. Informasi ini dilansir dari ekonosia.com.
Tinggalkan komentar