Ekonesia Ekonomi – Blora, Jawa Tengah, tak hanya masyhur dengan jati berkualitasnya, tetapi juga menyimpan kuliner legendaris yang menggugah selera: Soto Klethuk Mbah Gowak. Warung soto yang berdiri sejak 1957 ini tetap eksis dan menjadi buruan para pecinta kuliner.
Solikin, penerus usaha Mbah Gowak, mengungkapkan bahwa resep otentik yang dipertahankan menjadi kunci kelezatan soto ini. Kuah bening nan gurihnya berasal dari kaldu ayam kampung yang dimasak dengan sabar.
Soto disajikan dengan nasi atau lontong, dilengkapi suwiran ayam, telur rebus, kecambah, soun, kucai, dan bawang goreng. Yang membedakan Soto Klethuk Mbah Gowak dengan soto lainnya adalah kehadiran "klethuk," potongan kentang atau gemblong kecil yang digoreng hingga renyah. Sensasi kriuknya berpadu sempurna dengan kuah soto yang lembut.
"Karethuk" inilah yang menjadi ciri khas Soto Mbah Gowak, menarik pelanggan dari berbagai daerah untuk mencicipi kelezatannya. Selain soto, warung ini juga menawarkan lauk tambahan seperti tempe goreng, sate ati ampela, telur puyuh, kerupuk, dan minuman tradisional.
Warung Soto Klethuk Mbah Gowak terletak di Jalan Gunung Lawu Nomor 93, samping Kantor Kelurahan Tempelan, Blora. Warung sederhana ini menyimpan sejarah panjang yang dirintis oleh almarhum Parto Pasiman atau Mbah Gowak, seorang perangkat desa yang gigih berjualan soto keliling.
Welly Sujatmiko, seorang pelanggan setia sejak era Orde Baru, mengakui keunikan rasa soto ini. "Rasa sotonya khas banget, apalagi dengan taburan klethuk, bikin tambah nagih," ujarnya.
Soto Klethuk Mbah Gowak bukan sekadar hidangan, tetapi juga bagian dari tradisi dan sejarah Blora. Kuliner ini menjadi identitas kota yang dikenal sebagai "Kota Sate" dan "Kota Jati". Informasi ini dilansir dari ekonosia.com.
Tinggalkan komentar