Ekonesia Ekonomi – Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli resmi membuka program pelatihan berbasis proyek (Project Based Learning/PBL) yang diikuti 3.300 peserta dari berbagai penjuru Indonesia. Acara peresmian yang berfokus pada pengembangan kompetensi di bidang teknologi ini berlangsung di Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP) Kota Serang, Banten, Senin (10/06/2024).
Menaker Yassierli menekankan bahwa program PBL ini dirancang untuk menjembatani kesenjangan antara keterampilan yang dipelajari dengan kebutuhan nyata di dunia industri. "Pelatihan ini adalah jawaban atas tantangan perkembangan teknologi. Kami ingin ada keselarasan antara pelatihan dan kebutuhan industri, itulah mengapa kami menggunakan pendekatan project based learning," ujarnya di Serang.

Yassierli menjelaskan bahwa program ini adalah tahap awal dan akan dievaluasi secara berkala. Kementerian Ketenagakerjaan berencana menghubungkan lulusan program PBL dengan program magang di perusahaan terkait. "Kami akan coba dulu, lalu evaluasi. Secara bertahap, kami akan menghubungkan mereka dengan program magang," jelasnya.
Menaker optimistis bahwa model pelatihan PBL akan menjadi solusi efektif untuk meningkatkan penyerapan tenaga kerja di Indonesia. Menurutnya, program ini menjadi tren baru yang diminati generasi milenial untuk meningkatkan kompetensi. "Kami cukup optimistis bahwa Project Based Learning akan menjadi solusi untuk meningkatkan penyerapan tenaga kerja di Indonesia," tambahnya.
Program PBL ini diselenggarakan serentak di 21 Unit Pelaksana Teknis Pusat (UPTP) dan delapan Satuan Pelayanan di bawah naungan UPTP di seluruh Indonesia. Targetnya adalah menjangkau 20 ribu peserta pada tahun 2025. Informasi ini dilansir dari Ekonesia.com.
Tinggalkan komentar