Ekonesia Ekonomi – Pri Gustari Akbar resmi menduduki kursi Direktur Utama PT Semen Padang, anak perusahaan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG), menggantikan posisi yang sebelumnya diemban oleh Indrieffouny Indra. Keputusan ini diambil melalui Keputusan Pemegang Saham sebagai pengganti Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar pada Selasa (5/8/2025).
Sebelum penunjukan ini, Pri Gustari Akbar menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama, merangkap Direktur Operasi PT Semen Padang. Selain pengangkatan Pri, RUPST juga mengesahkan susunan baru direksi dan dewan komisaris perusahaan.
Iskandar Zulkarnain Lubis, yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Departemen Komunikasi dan Hukum Perusahaan, kini dipercaya sebagai Direktur Keuangan. Sementara itu, posisi Direktur Operasi diisi oleh Andria Delfa, yang sebelumnya merupakan Ahli Utama di SIG.
Perubahan juga terjadi pada jajaran komisaris. Prof. Dr. H. Werry D. Taifur, yang sebelumnya menjabat sebagai komisaris, kini didapuk sebagai Komisaris Utama. Dua nama baru turut meramaikan jajaran komisaris, yaitu Ilham A. Azre, seorang akademisi dan peneliti, serta Resiya S. sebagai Komisaris Independen.
Dalam kesempatan yang sama, pemegang saham juga menyampaikan apresiasi dan pemberhentian dengan hormat kepada Indrieffouny Indra (Direktur Utama), Oktoweri (Direktur Keuangan dan Umum), Mohammad Agus Samsudin (Komisaris Utama), serta Khairul Jasmi (Komisaris Independen) atas dedikasi mereka selama menjabat.
Pri Gustari Akbar, dalam keterangannya, membenarkan adanya perubahan susunan pengurus perusahaan. Ia menyampaikan rasa terima kasih kepada pemegang saham atas amanah yang diberikan, serta memberikan penghargaan kepada jajaran pengurus sebelumnya atas kontribusi mereka dalam memajukan perusahaan.
"Terima kasih kepada pemegang saham atas kepercayaan ini. Kami juga mengapresiasi dedikasi tinggi jajaran Direksi dan Komisaris sebelumnya dalam memajukan perusahaan," ujar Pri Gustari Akbar, seperti dikutip ekonosia.com.
Pri berharap mendapatkan dukungan dari seluruh pemangku kepentingan dalam menghadapi tantangan industri semen yang semakin kompetitif.
Tinggalkan komentar