Ekonesia Ekonomi – Menteri Pekerjaan Umum (PU), Dody Hanggodo, mengumumkan kabar gembira terkait proyek Sekolah Rakyat tahap 1C. Pembangunan fisik telah rampung, menandakan langkah maju signifikan dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia. Sebanyak 50 Sekolah Rakyat yang tersebar di berbagai lokasi kini siap menyambut siswa.
Fokus saat ini tertuju pada pengadaan meubelair, yang menurut Menteri Dody, memerlukan proses tender melalui e-katalog. "Yang 1C itu secara fisik sudah selesai, tinggal meubelair. Karena meubelairnya agak lama, tendernya itu harus e-katalog," ujarnya di Jakarta, Kamis.

Pemerintah menargetkan penyelesaian menyeluruh tahap 1C pada akhir Agustus 2025. Momentum ini diharapkan bertepatan dengan rencana peresmian oleh Presiden Prabowo Subianto pada awal September. "Karena Presiden itu meresmikan Sekolah Rakyat ini rencana di minggu pertama bulan September. Sehingga insya Allah bisa," imbuh Menteri Dody.
Pada tahun 2025 ini, Kementerian PU menargetkan merampungkan 159 Sekolah Rakyat tingkat SD, SMP, dan SMA. Proyek ambisius ini diharapkan dapat menampung hingga 15 ribu siswa di seluruh Indonesia.
Kurikulum Sekolah Rakyat dirancang secara komprehensif, menggabungkan pendidikan formal, pembinaan karakter, dan pelatihan keterampilan. Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf menekankan pentingnya relevansi pembelajaran dengan kebutuhan siswa. "Anak-anak yang punya potensi melanjutkan ke perguruan tinggi akan kita bina dan arahkan. Sementara yang ingin memperkuat keterampilan, kita fasilitasi juga," jelas Mensos.
Pendekatan ini selaras dengan visi Presiden Prabowo Subianto, yang menginginkan pendidikan di Sekolah Rakyat tidak hanya berfokus pada aspek akademik, tetapi juga membekali siswa dengan kecakapan hidup yang berguna di dunia kerja dan wirausaha.
Tenaga Ahli Utama Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO), Hamdan Hamedan, menambahkan bahwa program Sekolah Rakyat merupakan bagian integral dari upaya membangun martabat rakyat secara holistik. Program ini terintegrasi dengan inisiatif lain seperti Makan Bergizi Gratis (MBG), Cek Kesehatan Gratis (CKG), Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih, dan Pembangunan 3 Juta Rumah. Artikel ini ditulis oleh tim ekonosia.com.
Tinggalkan komentar