SDM Energi Hijau: Kunci Indonesia Emas?

Rachmad

17 Juli 2025

2
Min Read
SDM Energi Hijau: Kunci Indonesia Emas?

Ekonesia Ekonomi – Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli menekankan urgensi peningkatan keterampilan (skill) sumber daya manusia (SDM) di sektor energi hijau. Hal ini krusial dalam menghadapi tantangan global dan transisi menuju ekonomi yang lebih berkelanjutan.

Menaker menegaskan bahwa Indonesia memiliki potensi besar dalam industri kendaraan listrik. Namun, potensi ini akan sia-sia tanpa SDM yang kompeten dan adaptif. Kolaborasi antar pemangku kepentingan menjadi kunci untuk memperkuat kualitas SDM nasional, khususnya di sektor kendaraan listrik yang diproyeksikan akan tumbuh pesat.

SDM Energi Hijau: Kunci Indonesia Emas?
Gambar Istimewa : img.antaranews.com

Kerja sama strategis antara Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) dan PT Chery Sales Indonesia menjadi contoh konkret. Melalui Workshop Kejuruan Otomotif-Electric Vehicle (EV) dan Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK), diharapkan dapat menghasilkan tenaga kerja yang siap menghadapi era kendaraan listrik.

Nota kesepahaman (MoU) antara Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (Binalavotas) Kemnaker dan PT Chery Sales Indonesia mencakup penyusunan kurikulum, penyediaan sarana dan instruktur, serta pelaksanaan pelatihan berbasis kompetensi di bidang otomotif dan elektronika.

Menaker meyakini bahwa kerja sama ini akan membentuk fondasi yang kuat bagi penguatan tenaga kerja lokal dan pengembangan ekosistem industri otomotif berbasis energi bersih.

President Director PT Chery Sales Indonesia, Zheng Shuo, menambahkan bahwa teknisi mobil konvensional dapat beradaptasi menjadi teknisi kendaraan listrik dalam waktu singkat asalkan mengikuti pelatihan yang tepat.

Hingga saat ini, hampir 300 instruktur telah dilatih untuk menyelenggarakan pelatihan berbasis teknologi informasi kreatif dan industri 4.0 di berbagai balai pelatihan di Indonesia.

"Dukungan berbagai pihak, kami yakin pelatihan ini tidak hanya menjadi solusi atas pengangguran, tetapi juga menjadi pintu masuk menuju masa depan ketenagakerjaan berkelanjutan dan inklusif," ujar Menaker, seperti yang dilansir ekonosia.com.

Ikuti kami di Google News

Tinggalkan komentar

Related Post