Ekonesia Market – Di tengah badai ketidakpastian ekonomi global dan tensi geopolitik yang memanas, Surat Berharga Negara (SBN) Republik Indonesia justru semakin diminati investor asing. Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono mengungkapkan, lelang SBN terbaru menunjukkan minat yang sangat tinggi dengan total penawaran mencapai Rp 81,03 triliun dan nilai yang dimenangkan sebesar Rp 30 triliun.
Thomas menjelaskan, rasio bid-to-cover rata-rata tetap tinggi, yaitu 3,69% untuk jenis SBSN dan 2,76% untuk SUN. Partisipasi investor asing juga signifikan, mencapai 16,88% untuk SBSN dan 20,10% untuk SUN. Hal ini, menurutnya, menandakan kepercayaan pasar terhadap stabilitas dan kredibilitas fiskal Indonesia yang terus terjaga.
Permintaan yang tinggi terhadap SBN juga memungkinkan pemerintah untuk mempertahankan imbal hasil (yield) pada level yang rendah. Hingga 13 Juni 2025, yield SBN berada di level 6,72%. Spread atau selisih imbal hasil antara SBN tenor 10 tahun dengan US Treasury tenor 10 tahun juga masih terjaga di kisaran 231 basis points (bps) hingga 12 Juni 2025.
Secara year-to-date, total pembelian bersih (net buy) SBN oleh investor asing mencapai Rp 53,91 triliun. Thomas menegaskan, angka ini menjadi sinyal positif bahwa instrumen SBN Indonesia masih menjadi pilihan menarik di tengah ketidakpastian global.
"Artinya, meskipun volatilitas di pasar sangat besar dan keadaan global tidak baik, performa dari obligasi pemerintah tetap baik dan ini menunjukkan kepercayaan terhadap fiskal kita," tegas Thomas. Data ini menunjukkan ketahanan ekonomi Indonesia dan daya tarik investasi yang kuat di mata investor global, sebagaimana dilansir ekonosia.com.
Tinggalkan komentar