Sawit Jadi Andalan Pangan? Ini Strategi PalmCo!

Rachmad

7 Juli 2025

2
Min Read
 Sawit Jadi Andalan Pangan? Ini Strategi PalmCo!

Ekonesia Ekonomi – PT Perkebunan Nusantara IV (PalmCo), bagian dari PTPN III (Persero), gencar mendukung ketahanan pangan nasional melalui inovasi tumpang sari di lahan sawit yang belum produktif. Langkah ini dilakukan dengan menanam komoditas jagung dan padi, sebagai upaya mendukung program swasembada pangan yang dicanangkan pemerintah.

Direktur Utama PTPN IV PalmCo, Jatmiko Santosa, menyatakan bahwa inisiatif ini merupakan respons terhadap Astacita Presiden Prabowo Subianto, dengan memanfaatkan lahan kosong di antara tanaman sawit yang belum menghasilkan. "Kami melihat tumpang sari di lahan PSR (Peremajaan Sawit Rakyat) sebagai strategi adaptif dan wujud tanggung jawab korporasi dalam mendukung ketahanan pangan," ujarnya, seperti dikutip ekonosia.com, Minggu.

 Sawit Jadi Andalan Pangan? Ini Strategi PalmCo!
Gambar Istimewa : img.antaranews.com

Strategi ini melibatkan optimalisasi lahan sawit pada masa tanaman belum menghasilkan (TBM), tanaman ulang, dan konversi untuk ditanami jagung dan padi. Kemitraan dilakukan secara komprehensif dengan melibatkan petani, pemerintah daerah, serta TNI-Polri, demi mencapai visi bersama swasembada pangan.

Hingga 30 Juni 2025, PalmCo mencatat realisasi penanaman jagung seluas 140,02 hektare, dengan hasil produksi sementara mencapai 16.374 kilogram. Penanaman ini tersebar di berbagai kebun, seperti Sei Dadap, Bangun, Tinjowan, Air Molek I, Kembayan, dan Danau Salak.

Penanaman jagung ini banyak dilakukan bersama kelompok tani binaan dari pemerintah daerah, kepolisian, dan TNI di berbagai wilayah, termasuk Kabupaten Ngabang dan Sanggau (Kalimantan Barat), Kabupaten Paser (Kalimantan Timur), Kabupaten Banjar (Kalimantan Selatan), serta Sumatera Utara, Riau, Jambi, hingga Provinsi Banten.

Selain jagung, pola tumpang sari padi gogo di lahan PSR juga menunjukkan hasil positif. Proyek percontohan seluas 51 hektare berhasil panen 10 ton dari 5 hektare lahan di Muaro Jambi.

PalmCo juga menegaskan komitmennya untuk terus mendampingi petani sawit melalui program PSR. Dalam tiga tahun terakhir, perusahaan telah mengawal proses pencairan dana Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) untuk lahan seluas 15.321 hektare dari target 22.569 hektare.

Produktivitas tanaman menghasilkan (TM) tahun pertama dari petani mitra tercatat sebesar 12,57 ton tandan buah segar (TBS) per hektare per tahun. Angka ini melampaui standar nasional sebesar 12 ton yang ditetapkan oleh Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS). Bahkan, beberapa KUD seperti KUD Makarti Jaya di Riau mampu menghasilkan 18 ton TBS per hektare pada tahun pertama tanam.

Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian, Heru Tri Widarto, mengapresiasi sinergi antara petani, perusahaan, dan pemerintah dalam upaya mencapai swasembada pangan. "Pencapaian ini mencerminkan komitmen dan kolaborasi yang kuat dalam mendukung program Kementerian Pertanian untuk swasembada pangan, khususnya melalui budidaya padi gogo di lahan kering dan area perkebunan," katanya.

Ikuti kami di Google News

Tinggalkan komentar

Related Post