Ekonesia Ekonomi – Nilai tukar Rupiah mengalami tekanan signifikan akibat eskalasi konflik di Timur Tengah, dipicu serangan Israel terhadap Iran. Direktur Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuabi, menjelaskan bahwa serangan ini memicu sentimen risk-off di pasar keuangan global.
Serangan Israel menyasar sejumlah target militer di Iran, termasuk individu yang diduga terkait dengan program nuklir negara tersebut. Iran Press TV melaporkan adanya korban jiwa, termasuk perempuan dan anak-anak. Otoritas Iran juga membatalkan penerbangan di bandara Imam Khomeini, Tehran. Ayatullah Sayyid Ali Khamenei menegaskan bahwa Israel akan menerima hukuman berat atas serangan tersebut.
Selain faktor geopolitik, Rupiah juga tertekan oleh kekhawatiran investor terhadap potensi kenaikan tarif oleh mantan Presiden AS Donald Trump. Ancaman tarif otomotif ini memicu kecemasan baru terkait perdagangan global.
Pada penutupan perdagangan, Rupiah melemah 61 poin atau 0,38 persen menjadi Rp16.304 per dolar AS. Kurs JISDOR Bank Indonesia juga melemah ke level Rp16.293 per dolar AS. Analis ekonosia.com memprediksi Rupiah masih akan fluktuatif seiring perkembangan situasi di Timur Tengah dan kebijakan ekonomi global.
Tinggalkan komentar