Ekonesia – Rupiah diprediksi bakal menari-nari di pasar valuta asing hari ini. Para ahli keuangan mewanti-wanti agar kita tetap waspada. Kira-kira, apa yang bikin rupiah jadi labil begini?
Menurut pengamat ekonomi, Josua Pardede, nilai tukar rupiah akan bergerak fluktuatif, tapi cenderung stabil. Angka yang perlu kita pantau ada di kisaran Rp16.420 hingga Rp16.500 per dolar AS. Kenapa harus hati-hati? Soalnya, pasar lagi nunggu kepastian dari kebijakan The Fed, bank sentralnya Amerika Serikat.
Di awal perdagangan hari ini, rupiah sempat unjuk gigi dengan menguat 34 poin, atau sekitar 0,20 persen, menjadi Rp16.428 per dolar AS. Tapi, kita nggak boleh terlena. Ada banyak faktor eksternal yang bisa memengaruhi pergerakan rupiah.
Salah satunya adalah data Consumer Price Index (CPI) AS yang naik 0,4 persen di bulan Agustus. Inflasi di Amerika Serikat ternyata masih jadi momok yang menakutkan. Apalagi, The Fed bakal menggelar rapat penting untuk menentukan arah kebijakan suku bunga.
Meski inflasi di AS naik, banyak yang berharap The Fed bakal menurunkan suku bunga. Tapi, kepastiannya masih abu-abu. Para investor juga masih berharap ada pelonggaran kebijakan moneter hingga akhir tahun.
Dari dalam negeri, ada sentimen positif dari rencana pemerintah untuk menempatkan dana di perbankan. Kebijakan ini diharapkan bisa menenangkan pasar dan menjaga stabilitas fiskal. Jadi, siap-siap pantau terus pergerakan rupiah hari ini! Jangan sampai salah langkah dan bikin dompet jadi bolong.
Tinggalkan komentar