Ekonesia Ekonomi – Pengembang perumahan PT Infiniti Triniti Jaya baru saja meraih penghargaan bergengsi atas komitmennya membangun rumah subsidi berkualitas bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Penghargaan ini diberikan atas inovasi mereka dalam menghadirkan hunian terjangkau dengan standar kualitas yang tinggi.
Kawasan hunian Mulia Gading Kencana (MGK) yang dikembangkan oleh PT Infiniti Triniti Jaya, menjadi perumahan subsidi pertama di Indonesia yang berhasil meraih sertifikat Bangunan Gedung Hijau (BGH) Predikat Utama dari Kementerian PUPR. Prestasi ini membuktikan komitmen pengembang dalam menciptakan hunian yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Presiden Direktur PT Infiniti Triniti Jaya, Samuel S Huang, menjelaskan bahwa kunci keberhasilan mereka adalah pemilihan kontraktor, pemasok, dan vendor terbaik yang memiliki visi yang sama dalam memberikan kualitas bangunan terbaik. Selain itu, pembelian bahan material langsung dari pabrik memungkinkan mereka untuk menekan biaya produksi tanpa mengorbankan kualitas.
"Pesan dari Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait kepada kami saat memberikan penghargaan adalah terus mengembangkan sebanyak mungkin rumah subsidi dengan kualitas yang baik," ujar Samuel, yang juga menjabat sebagai Bendahara Umum DPP Realestat Indonesia (REI).
Infiniti Realty berkomitmen untuk terus mendukung program pemerintah dalam menyediakan tiga juta rumah bagi MBR. Samuel mengajak seluruh pengembang untuk turut serta dalam pembangunan perumahan bersubsidi dengan tetap menjaga kualitas bangunan dan kawasan, sehingga masyarakat dapat menikmati hunian yang layak dan nyaman.
Penghargaan Indonesia Property & Bank Award (IPBA) XIX Tahun 2025 yang diselenggarakan oleh Journalist Media Network (JMN) ini, juga memberikan penghargaan kepada Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait sebagai tokoh penggerak pengembangan rumah subsidi berkualitas.
"Saya meminta dukungan dari semua pihak, agar tujuan pemerintah memberikan hunian yang layak berkualitas bagi masyarakat dapat terwujud," kata Menteri PKP Maruarar Sirait, seperti yang dikutip dari ekonosia.com.
Tinggalkan komentar