Rumah Gratis! Menteri Bagi Rezeki untuk Milenial

Rachmad

13 Juni 2025

2
Min Read
Rumah Gratis! Menteri Bagi Rezeki untuk Milenial

Ekonesia Ekonomi – Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait, membuat gebrakan dengan menyiapkan 10 unit rumah minimalis subsidi secara cuma-cuma. Sasaran utama dari program ini adalah para guru, pelaku UMKM, jurnalis, serta profesi lain dari kalangan milenial.

Ara, sapaan akrabnya, mengungkapkan hal ini saat bertemu dengan para pengembang perumahan. Pertemuan tersebut membahas wacana perubahan tipe rumah subsidi dan peninjauan mock up rumah minimalis di Jakarta, Kamis (12/6/2025). Harga per unit rumah subsidi ini diperkirakan sekitar Rp105 juta.

Rumah Gratis! Menteri Bagi Rezeki untuk Milenial
Gambar Istimewa : img.antaranews.com

"Harganya berapa sih satu rumah rata-rata? Rp105 juta? Oke, Rp105 juta, saya ini diberkati Tuhan ya, jadi saya akan beli 10 unit, saya akan berikan kepada, nanti kita pilih kepada milenial satu dari media, gratis ya, satu dari mungkin UMKM, satu dari guru. Saya siapkan 10 dari dana pribadi saya, buat 10 unit rumah," tegas Ara.

Rumah minimalis yang disiapkan memiliki dua tipe: pertama, luas bangunan 14 meter persegi dengan luas tanah 25 meter persegi; kedua, luas bangunan 23,4 meter persegi dengan luas tanah 26,3 meter persegi. Tipe ini merupakan hasil revisi dari tipe lama (tipe 36) dan masih berupa draf yang menunggu persetujuan.

Menteri Ara meminta pengembang untuk segera membangun rumah minimalis tipe baru ini. Ia siap membeli rumah-rumah tersebut dengan dana pribadi untuk kemudian diberikan secara gratis kepada 10 orang milenial dari berbagai profesi.

"Tadi saya janji 10 rumah ya, 10 rumah, jadinya tahun ini ya. Bukan mulainya tahun ini, jadinya tahun ini," ujarnya.

Penerima rumah subsidi akan diseleksi berdasarkan ketentuan yang berlaku, seperti belum pernah menerima rumah subsidi sebelumnya. Selain itu, batasan gaji juga diberlakukan, yaitu maksimal Rp12 juta untuk yang belum menikah dan Rp14 juta untuk yang sudah menikah.

"Saya beliin satu-satu, nanti dikasih sama satu orang milenial, tolong ada wartawan milenial, ada guru, ada UMKM gitu ya," imbuhnya.

Meski demikian, Ara belum merinci lebih lanjut mengenai kriteria spesifik penerima atau lokasi pembangunan rumah minimalis tersebut.

Dalam kesempatan yang sama, Ara menegaskan bahwa pihaknya terus menjaring aspirasi generasi milenial terkait draf revisi program rumah subsidi. Tujuannya adalah agar program ini lebih sesuai dengan kebutuhan masyarakat perkotaan.

Jika konsep rumah subsidi ini kurang diminati, rumah-rumah tersebut tetap akan dibangun, namun dialihkan menjadi hunian komersial.

"Kalau tidak berhasil, mungkin ada orang yang menentang, karena apa-apa, jalan terus sebagai rumah komersial. (Padahal) kalau jadi rumah subsidi akan ada banyak sekali kemudahan, bunganya cuma 5 persen, DP-nya 1 persen," pungkas Menteri Ara.

Ikuti kami di Google News

Tinggalkan komentar

Related Post