Ekonesia – PT Abadi Lestari Indonesia Tbk RLCO baru saja menggebrak pasar modal dengan penawaran saham perdana IPO yang sukses besar. Perusahaan pengolah sarang burung walet ini berhasil menghimpun dana segar senilai Rp 105 miliar sebuah suntikan modal yang siap menjadi amunisi untuk ekspansi bisnis yang lebih ambisius. Direktur Utama RLCO Edwin Pranata menegaskan bahwa langkah strategis ini merupakan fondasi utama dalam mewujudkan visi perusahaan di sektor wellness dan nutrisi premium.
Dana melimpah yang terkumpul dari IPO bukan sekadar angka namun representasi dari kepercayaan investor terhadap potensi RLCO. Edwin Pranata menjelaskan bahwa modal tersebut akan dialokasikan untuk memperluas cakupan bisnis pengolahan sarang burung walet serta memperkuat posisi mereka di industri produk kesehatan yang sedang naik daun. Ini adalah bagian dari strategi jangka panjang untuk tidak hanya bertahan namun juga mendominasi pasar.

Untuk menjamin keberlanjutan operasional RLCO memprioritaskan keamanan pasokan bahan baku utama sarang walet. Perusahaan secara aktif meningkatkan tata kelola rantai pasok jangka panjang termasuk membangun kemitraan yang solid dengan para pemasok. Selain itu diversifikasi produk bernilai tambah menjadi kunci untuk menjaga momentum pertumbuhan di segmen barang konsumsi yang kompetitif.
Tidak berhenti di situ RLCO juga berencana memperkaya lini produknya sebagai upaya penetrasi pasar yang lebih luas. Perusahaan ini bahkan mulai menjajaki potensi bahan baku alternatif di luar sarang burung walet seperti kolagen ikan dan kaldu ayam. Inovasi ini menunjukkan komitmen RLCO untuk terus beradaptasi dan mencari peluang baru demi pertumbuhan yang berkelanjutan. Strategi bisnis emiten pengolah sarang burung walet pasca-IPO ini menjadi sorotan utama dalam dialog Closing Bell CNBC Indonesia yang menghadirkan Edwin Pranata.











Tinggalkan komentar