RI-Singapura Deal: Banjir Cuan & Lapangan Kerja EBT?

Rachmad

14 Juni 2025

2
Min Read
RI-Singapura Deal: Banjir Cuan & Lapangan Kerja EBT?

Ekonesia Ekonomi – Kesepakatan antara Indonesia dan Singapura dalam pengembangan zona industri berkelanjutan di Kepulauan Riau berpotensi membuka lebar peluang kerja di sektor energi baru terbarukan (EBT). Direktur Eksekutif Institute Essential for Services Reform (IESR), Fabby Tumiwa, meyakini bahwa proyek ini akan memicu pertumbuhan industri modul surya, baterai, dan industri pendukung di Indonesia.

Fabby menjelaskan bahwa kehadiran industri EBT akan menciptakan efek domino. Meskipun produksi sel dan modul surya modern mengandalkan otomatisasi, keberadaan industri ini akan memicu pertumbuhan rantai pasok dan industri pendukung yang berpotensi menyerap lebih banyak tenaga kerja.

RI-Singapura Deal: Banjir Cuan & Lapangan Kerja EBT?
Gambar Istimewa : img.antaranews.com

Lebih lanjut, kesepakatan ekspor listrik bersih dari Indonesia ke Singapura dengan kapasitas 3,4 gigawatt (GW) hingga 2035, diproyeksikan akan menjadi sumber devisa baru bagi Indonesia. "Keuntungan paling jelas adalah kita bisa mendapatkan investasi di pembangkitan energi terbarukan, devisa selama berjualan listrik hijau ke Singapura, selama 20 tahun sejak operasi," ujar Fabby kepada ekonosia.com, Sabtu (15/06/2024).

Kesepakatan ini juga diyakini akan mempercepat pencapaian target bauran EBT Indonesia sebesar 23 persen pada 2030 hingga 46 persen pada 2045. Fabby menambahkan, "Tapi target 23 persen tersebut tidak hanya bergantung dari kesepakatan ini. Setahu saya 3,2 GW (ac) /17 GWp (dc) dan BESS 35,7 GWh akan masuk bertahap dari 2028 sampai 2032."

Sebelumnya, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dan Menteri Singapura Tan See Leng telah menandatangani MoU terkait ekspor listrik bersih, pengembangan zona industri berkelanjutan di Bintan, Batam, dan Karimun, serta kerja sama Carbon Capture and Storage (CCS).

Potensi investasi dari kesepakatan ini diperkirakan mencapai 30-50 miliar dolar AS untuk pembangkit panel surya, serta 2,7 miliar dolar AS untuk manufaktur panel surya dan baterai. Selain itu, kesepakatan ini berpotensi membuka 418 ribu lapangan kerja baru di sektor manufaktur, konstruksi, operasi, serta pemeliharaan panel surya dan baterai.

Ikuti kami di Google News

Tinggalkan komentar

Related Post