Ekonesia – Kabar gembira datang dari langit! Indonesia dan Turki sepakat untuk meningkatkan kerja sama di bidang penerbangan sipil. Kesepakatan ini bukan sekadar basa-basi, tapi langkah konkret untuk membuka rute baru, menambah kapasitas penerbangan, dan mendongkrak sektor pariwisata serta ekonomi kedua negara.
Pertemuan penting yang berlangsung di Istanbul, Turki, pada 22-23 Oktober 2025, membuahkan hasil manis. Direktur Angkutan Udara Kementerian Perhubungan, Agustinus Budi Hartono, mengungkapkan bahwa dua dokumen penting telah ditandatangani, menjadi landasan kokoh bagi hubungan udara yang lebih erat.

Tak hanya menambah frekuensi penerbangan langsung, kedua negara juga sepakat memperluas jaringan destinasi. Jika sebelumnya hanya Jakarta dan Denpasar yang menjadi tujuan, kini delapan kota lainnya seperti Yogyakarta, Majalengka, Manado, Medan, Balikpapan, Sorong, Kediri, dan Lombok siap menyambut wisatawan dari Turki. Dari sisi Turki, Izmir dan Bodrum kini masuk dalam daftar, melengkapi Istanbul, Ankara, dan Antalya.
Kapasitas angkut penumpang pun melonjak drastis, dari 14 menjadi 32 penerbangan per minggu! Ini adalah angin segar bagi maskapai penerbangan untuk menjajal rute-rute baru yang menjanjikan.
Lebih lanjut, Indonesia dan Turki sepakat memperbarui pengaturan codeshare, memungkinkan maskapai dari negara ketiga untuk bekerja sama. Tujuannya jelas, meningkatkan efisiensi penerbangan, memperluas konektivitas, dan memberikan lebih banyak pilihan bagi penumpang.
Fleksibilitas juga menjadi kunci dalam kesepakatan ini. Kapasitas yang belum dimanfaatkan oleh salah satu pihak dapat digunakan oleh pihak lainnya melalui perjanjian komersial. Ini adalah langkah cerdas untuk mengoptimalkan potensi pasar tanpa terikat pada penyesuaian perjanjian udara yang rumit.
Maskapai Turki pun menunjukkan komitmennya untuk memperluas kerja sama dengan Indonesia, termasuk menjajaki peningkatan jumlah pilot dan awak kabin asal Indonesia. Kemitraan di bidang Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO) juga akan diperkuat, serta dukungan untuk promosi pariwisata Indonesia melalui jaringan Turkish Airlines.
Kesepakatan ini bukan hanya tentang konektivitas, tetapi juga tentang penguatan posisi Indonesia dalam hubungan udara internasional. Ini adalah momentum penting untuk membuka peluang ekonomi yang lebih besar bagi industri penerbangan nasional.










Tinggalkan komentar