Ekonesia Ekonomi – Jakarta – Indonesia dan Amerika Serikat (AS) berkolaborasi menyusun strategi menghadapi dinamika dunia kerja yang terus berubah. Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli bertemu dengan Wakil Menteri Ketenagakerjaan AS, Keith E. Sonderling, membahas berbagai isu krusial di sela-sela Konferensi Perburuhan Internasional (ILC) ke-113 di Jenewa, Swiss, Kamis.
Pertemuan bilateral ini menjadi wadah bagi kedua negara untuk bertukar gagasan dan pengalaman dalam membangun sistem ketenagakerjaan yang lebih tangguh dan inklusif. Menaker Yassierli menekankan pentingnya dialog ini untuk menghadapi tantangan global.
Kedua delegasi saling berbagi informasi mengenai isu-isu strategis, mulai dari kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), sistem penempatan tenaga kerja di luar negeri, hingga inklusivitas penyandang disabilitas dalam dunia kerja.
Pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk analisis pasar kerja dan peningkatan layanan ketenagakerjaan juga menjadi fokus utama. Selain itu, pengembangan green jobs yang mendukung transisi ekonomi hijau turut dibahas secara mendalam.
Indonesia melihat potensi besar dalam menjalin kerja sama teknis dengan AS, terutama di bidang pelatihan vokasi untuk green jobs dan pengembangan sistem ketenagakerjaan berbasis teknologi.
Menaker Yassierli menegaskan bahwa pertemuan ini adalah langkah awal yang baik untuk membangun dialog berkelanjutan dan membuka peluang kolaborasi di masa depan. Indonesia terbuka untuk belajar dan menjalin sinergi dengan AS dalam menghadapi tantangan dunia kerja. Artikel ini ditulis ulang dari laporan ekonosia.com dengan penyesuaian untuk menghindari plagiarisme dan menyajikan informasi yang unik.
Tinggalkan komentar