Rem Blong? Awas, Nyawa Taruhannya! Jangan Tunda Ganti Kampas!

Rachmad

16 Juli 2025

3
Min Read
Rem Blong? Awas, Nyawa Taruhannya! Jangan Tunda Ganti Kampas!

Ekonesia Ekonomi – Jakarta – Kampas rem yang aus dan menipis bukan hanya soal performa kendaraan yang menurun, tapi juga ancaman serius bagi keselamatan jiwa. Banyak pengendara menyepelekan penggantian kampas rem, padahal dampaknya bisa fatal, mulai dari kecelakaan hingga hilangnya nyawa.

Kampas rem yang sudah tipis akan kehilangan efisiensi pengereman. Akibatnya, jarak berhenti kendaraan menjadi lebih panjang dan sangat berbahaya dalam situasi darurat. Berikut adalah bahaya yang mengintai jika Anda malas mengganti kampas rem:

Rem Blong? Awas, Nyawa Taruhannya! Jangan Tunda Ganti Kampas!
Gambar Istimewa : img.antaranews.com

1. Pengereman Loyo, Jarak Berhenti Jadi Panjang

Kampas rem yang tipis membuat cengkeraman pada cakram atau tromol melemah. Kendaraan membutuhkan jarak yang lebih panjang untuk berhenti. Dalam kondisi mendadak, rem terasa kurang pakem, mengurangi kontrol, dan meningkatkan risiko kecelakaan.

2. Komponen Rem Lain Ikut Rusak!

Jika kampas rem habis, besi dudukan kampas akan bergesekan langsung dengan cakram atau tromol. Gesekan ini menyebabkan baret, getaran, bahkan deformasi pada komponen lain. Kerusakan ini akan membutuhkan perbaikan yang lebih besar dan mahal.

3. Overheat dan Rem Blong, Mimpi Buruk Pengendara

Kampas rem yang menipis memaksa sistem pengereman bekerja lebih keras, menyebabkan panas berlebih (overheat) atau brake fade. Kondisi ini memicu hilangnya daya cengkeram dan respons rem. Dalam kondisi terparah, rem bisa blong dan tidak berfungsi sama sekali.

4. Getaran dan Suara Aneh Bikin Tak Nyaman

Suara mendecit saat mengerem dan getaran pada pedal atau tuas rem adalah pertanda kampas rem sudah tipis dan permukaannya tidak rata. Selain mengganggu kenyamanan, ini juga menandakan masalah pada komponen rem lainnya.

5. Hilang Kendali, Kecelakaan Mengintai

Rem yang tidak responsif, terutama saat jalan licin atau dalam situasi darurat, meningkatkan risiko kecelakaan. Kampas rem aus membuat kontrol kendaraan tidak stabil dan bisa memicu tabrakan serius.

Kapan Kampas Rem Harus Diganti?

  • Pedal/tuas rem terasa lebih dalam dari biasanya.
  • Terdengar bunyi gesekan atau mendecit saat mengerem.
  • Tercium aroma panas terbakar dari area rem.
  • Sensor rem menyala di dashboard (kendaraan modern).
  • Terasa getaran saat mengerem, baik pada setir maupun pedal.

Tips dan Pencegahan

  • Periksa ketebalan kampas rem secara berkala setiap 10.000–20.000 km atau enam bulan sekali, tergantung jenis dan kondisi penggunaan. Lakukan pemeriksaan lebih sering jika sering melewati kondisi macet atau melakukan pengereman mendadak.
  • Gunakan suku cadang asli atau dari bengkel resmi untuk menjaga kualitas dan kompatibilitas. Kampas rem non-orisinal cenderung keras, cepat membuat cakram menipis, dan menghasilkan kebisingan.
  • Ganti kampas rem depan dan belakang bersamaan, atau kanan-kiri dalam satu poros, agar distribusi pengereman seimbang.

Mengabaikan kampas rem yang tipis adalah tindakan berbahaya. Dampaknya bisa meluas, mulai dari penurunan kinerja pengereman hingga kerusakan pada komponen lain seperti cakram atau kaliper, yang pada akhirnya meningkatkan risiko kecelakaan.

Oleh karena itu, penting untuk mengganti kampas rem secara terjadwal sesuai hasil pantauan kondisi kendaraan. Selalu gunakan suku cadang asli agar performa pengereman tetap optimal dan keselamatan berkendara lebih terjamin. Dilansir dari ekonosia.com, mengganti kampas rem tepat waktu adalah investasi keselamatan yang tak ternilai harganya.

Ikuti kami di Google News

Tinggalkan komentar

Related Post