Ekonesia Market – Kabar mengenai mundurnya Ray Dalio, pendiri Bridgewater Associates, dari posisinya sebagai penasihat Badan Pengelola Indonesia Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) sempat beredar luas. Namun, isu ini telah dibantah langsung oleh Ray Dalio dan pihak Danantara. Dalio menegaskan dirinya tetap berkomitmen untuk memberikan masukan dan bimbingan strategis bagi Danantara, serta menjadi penasihat informal bagi Presiden Prabowo Subianto.
Selama lebih dari setahun terakhir, Danantara Indonesia telah merasakan manfaat signifikan dari arahan dan panduan yang diberikan oleh investor global tersebut. Kontribusi Dalio dinilai krusial dalam mengarahkan Danantara sebagai lembaga pengelola investasi negara yang fokus pada sektor-sektor strategis demi pembangunan jangka panjang.
"Saya tetap menjadi pendukung setia misi Danantara Indonesia," tegas Dalio dalam keterangan resminya. Ia menambahkan bahwa keterlibatannya sebagai penasihat tetap sama, bersifat sukarela, dan tanpa bayaran. Pihak Danantara pun menghargai kontribusi berharga yang diberikan oleh Dalio.
CEO Danantara, Rosan P Roeslani, sebelumnya juga telah membantah kabar pengunduran diri Dalio. Rosan bahkan mengungkapkan bahwa dirinya dan tim baru saja bertemu dan berdiskusi dengan Dalio.
Ray Dalio resmi ditunjuk sebagai dewan penasihat BPI Danantara sejak 24 Maret 2025, bersamaan dengan pengumuman struktur lengkap pengurus Danantara. Presiden Prabowo Subianto kerap mengandalkan sosok Dalio karena pengalamannya yang luas di dunia keuangan dan investasi, terutama dalam berinteraksi dengan sovereign wealth fund (SWF) di berbagai negara.
Sebagai informasi tambahan, Ray Dalio merupakan investor global dengan kekayaan bersih mencapai sekitar US$ 14 miliar, menjadikannya salah satu orang terkaya di dunia.
Tinggalkan komentar